Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjaga Keseimbangan dan Menghindari Fake Productivity Bagi Mahasiswa

6 Mei 2024   18:45 Diperbarui: 6 Mei 2024   18:50 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: smb.telkomuniversity.ac.id

Mahasiswa seringkali dihadapkan pada tantangan dalam menjalani kehidupan perkuliahan, harus mampu mengelola waktu, energi, dan sumber daya secara efektif untuk tetap produktif dalam belajar dan mencapai tujuan akademis. Dalam upaya untuk tetap produktif, meskipun dengan beban akademis yang harus ditanggung, terdapat pula berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang seringkali menarik minat mahasiswa untuk berpartisipasi. 

Salah satu aktivitas yang populer adalah terlibat dalam organisasi, baik intra kampus maupun ekstra kampus. Namun, keterlibatan dalam organisasi tersebut kerap memunculkan dilema bagi mahasiswa dalam menyeimbangkan waktu dan upaya mereka dengan kewajiban akademis. Dilema ini biasanya adalah sesuatu yang umum dihadapi oleh banyak mahasiswa.

Tidak dapat dipungkiri bahwa, organisasi kemahasiswaan menawarkan banyak kesempatan untuk pengembangan pribadi, jaringan sosial, mengelola konflik, pengalaman kepemimpinan, keterampilan komunikasi, dan berbagai soft skill lainnya yang sangat berharga di masa mendatang. Mahasiswa yang aktif dalam organisasi dapat membuka pintu bagi peluang karir dan pertukaran informasi yang bermanfaat di kemudian hari.

Namun demikian, partisipasi aktif dalam organisasi seringkali menuntut komitmen waktu dan upaya yang signifikan. Mahasiswa harus memilih antara berpartisipasi aktif dalam organisasi atau fokus pada tugas-tugas akademis. Pertemuan rutin, perencanaan acara, pengelolaan proyek, dan berbagai aktivitas lainnya dapat dengan mudah menghabiskan waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar, mengerjakan tugas, atau mempersiapkan diri untuk ujian.

Hal ini biasanya terjadi jika mahasiswa tidak menjaga keseimbangan antara organisasi kemahasiswaan dengan kuliah. Akibatnya, mahasiswa dapat terjebak dalam pola perilaku yang disebut "fake productivity", di mana mereka merasa sibuk namun tidak produktif secara akademis atau pun organisatoris.


Mahasiswa mungkin merasa produktif karena sibuk dengan berbagai kegiatan organisasi, tetapi pada kenyataannya, mereka mungkin mengabaikan tugas-tugas kuliah yang sama penting. Atau sebaliknya, sibuk dengan kegiatan perkuliah di kelas dan enggan untuk terlibat aktif dalam kegiatan organisasi untuk pengembangan diri dan mengasah soft skill.

Menjaga Keseimbangan dan Menghindari Fake Productivity

Ada adagium klasik yang mengatakan "siapa yang berproses akan dibesarkan oleh proses". Adagium ini sebenarnya mengejawantakan makna relevan dalam konteks menjaga keseimbangan antara organisasi kemahasiswaan dan kuliah. 

Adagium ini juga memberi isyarat bahwa perjalanan menuju kesuksesan tidak hanya tentang mencapai tujuan akhir, tetapi juga tentang prosesnya. Dengan memprioritaskan keseimbangan antara organisasi kemahasiswaan dan kuliah, mahasiswa dapat merasakan manfaat dari kedua bidang tersebut tanpa mengalami dampak negatif.

Sebagai seorang mantan mahasiswa, menjaga keseimbangan antara terlibat dalam organisasi kemahasiswaan dan tetap fokus pada tugas-tugas kuliah merupakan tantangan yang nyata. Terlalu banyak terlibat dalam organisasi dapat mengorbankan waktu dan energi yang seharusnya dialokasikan untuk belajar, sementara terlalu fokus pada kuliah bisa membuat seseorang merasa terlewatkan dalam pengalaman sosial dan pengembangan diri.

Untuk menjaga keseimbangan antara organisasi kemahasiswaan dan kuliah serta menghindari jebakan fake productivity, diperlukan beberapa strategi yang dapat diterapkan secara akademik maupun organisatoris:

Prioritaskan Tujuan Akademik

Keseimbangan antara organisasi dan kuliah harus dimulai dengan memprioritaskan tujuan akademik. Mahasiswa harus menyadari bahwa tujuan utama di perguruan tinggi adalah menyelesaikan studi dengan baik. Hal ini memerlukan pengelolaan waktu yang efektif dan disiplin untuk menyeimbangkan antara kuliah, tugas-tugas, dan aktivitas organisasi.

Buat Jadwal yang Realistis

Salah satu langkah yang efektif adalah membuat jadwal yang realistis yang mencakup waktu untuk kuliah, belajar, dan aktivitas organisasi. Mahasiswa perlu mengidentifikasi waktu yang tersedia dan mengalokasikan waktu secara proporsional untuk setiap kegiatan. Dengan jadwal yang teratur, dimungkinkan dapat menghindari terjebak dalam kesibukan yang tidak produktif.

Komunikasi Efektif

Komunikasi yang efektif antara mahasiswa dan dosen serta pengurus organisasi kemahasiswaan sangat penting. Mahasiswa harus berkomunikasi dengan dosen mengenai tanggung jawab akademik dan dengan pengurus organisasi mengenai keterlibatan dalam organisasi. Dengan demikian, maka dapat ditemukan solusi jika terjadi bentrok jadwal atau kesulitan dalam menyeimbangkan antara kuliah dan aktivitas organisasi.

Manfaatkan Teknologi

Teknologi dapat menjadi alat yang berguna dalam mengelola waktu dan meningkatkan produktivitas. Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi teknologi untuk merencanakan jadwal dengan lebih efisien. Selain itu, platform pembelajaran daring dapat membantu mengakses materi kuliah dan mengerjakan tugas dengan lebih fleksibel, memungkinkan untuk tetap aktif dalam organisasi tanpa mengorbankan kinerja akademik.

Pentingnya Self-Care

Terjebak dalam kesibukan dapat menyebabkan stres dan kelelahan yang pada akhirnya dapat mengganggu kinerja akademik dan kontribusi pada organisasi. Oleh karena itu, penting untuk mengutamakan self-care. Mahasiswa harus memastikan memiliki waktu untuk istirahat yang cukup, olahraga, refreshing dan piknik, atau melakukan aktivitas yang mereka nikmati di luar kuliah dan organisasi, untuk menjaga kesehatan mental, emosional dan fisik.

Evaluasi Diri Secara Berkala

Melakukan evaluasi diri secara berkala adalah langkah penting untuk menghindari terjebak dalam fake productivity. Mahasiswa perlu meninjau apakah waktu telah dialokasikan dengan baik antara kuliah dan aktivitas organisasi, serta apakah telah membuat kemajuan yang signifikan dalam kedua bidang tersebut. Dengan mengevaluasi diri secara kritis, dimungkinkan dapat menyesuaikan jadwal sesuai kebutuhan.

Berkolaborasi dengan Rekan Mahasiswa

Berkolaborasi dengan rekan mahasiswa dalam kelompok studi atau proyek organisasi dapat membantu dalam meningkatkan produktivitas dan membagi beban kerja. Dengan saling mendukung dan bekerja sama, maka dapat saling mengingatkan untuk tetap fokus pada tujuan akademik sambil tetap aktif dalam organisasi.

Jaga Fleksibilitas

Keseimbangan antara kuliah dan organisasi bukanlah hal yang tetap, tetapi lebih merupakan proses dinamis yang membutuhkan penyesuaian terus-menerus. Mahasiswa perlu memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan prioritas mereka sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan dari waktu ke waktu.

Kesimpulan

Menjaga keseimbangan antara organisasi dan kuliah adalah tantangan yang nyata bagi banyak mahasiswa. Namun jika dilakukan dengan konsisten, maka dapat menghindari jebakan fake productivity dan mencapai keseimbangan yang sehat antara kegiatan akademik dan ekstrakurikuler organisasi. Penting untuk diingat bahwa keseimbangan ini tidak hanya berdampak pada kinerja akademik, tetapi juga pada kesehatan mental dan emosional mahasiswa secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun