Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pentingnya Literasi Lingkungan dalam Upaya Mitigasi Bencana Alam

10 April 2024   22:38 Diperbarui: 16 April 2024   04:05 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi--Sejumlah guru dan murid SDN 05 beraktivitas saat banjir di daerah Pondok Ungu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/1/2020).(ANTARA FOTO/FAKHRI HERMANSYAH)

Misalnya, penanaman kembali vegetasi yang hilang setelah kebakaran hutan dapat membantu dalam mengembalikan fungsi ekosistem yang terganggu, sehingga kemudian dengan pelestarian hutan dapat membantu dalam menjaga kestabilan lereng gunung dan mencegah erosi tanah yang dapat memicu tanah longsor.

Dengan demikian, literasi lingkungan sangat penting karena memungkinkan individu untuk membuat keputusan yang sadar secara lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks konsumsi, produksi, maupun partisipasi dalam upaya konservasi dan pengelolaan lingkungan. 

Selain itu, literasi lingkungan juga merupakan landasan bagi advokasi dan tindakan kolektif dalam mendukung kebijakan dan praktik yang berkelanjutan untuk melindungi lingkungan dan menjaga keseimbangan alam.

Dengan meningkatkan literasi lingkungan di kalangan masyarakat, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan, serta lebih mampu menghadapi tantangan-tantangan lingkungan yang semakin kompleks di masa depan.

Sumber Gambar: antaranews.com
Sumber Gambar: antaranews.com

Kasus Banjir di Indonesia dan Literasi Lingkungan


Cuaca ekstrem yang meningkat intensitasnya dan berlangsung dalam durasi yang panjang telah menyebabkan terjadinya banjir bandang di beberapa daerah di Indonesia. 

Menurut laporan BNPB, dari tanggal 4 hingga 10 Maret 2024, terjadi 39 bencana alam di Indonesia. Sumatera Barat adalah provinsi yang paling banyak terdampak bencana alam. Banjir mendominasi dengan 34 kejadian atau sekitar 87% dari total bencana. Sisanya terdiri dari 3 kejadian cuaca ekstrem dan 2 kejadian tanah longsor (https://databoks.katadata.co.id, 2024).

Selain itu, sejumlah daerah di Semarang, Demak, Grobogan, Kudus, dan area Pantura Jawa Tengah dilanda banjir pada bulan Februari dan Maret 2024 (kumparan.com, 2024). 

Banjir juga melanda beberapa daerah di Kabupaten dan Kota Pasuruan, Jawa Timur. Jalur Pantura Pasuruan-Surabaya, tepatnya Jalan Raya Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan Lumpuh Total akibat terendam banjir (kompas.id, 2024).

Banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia merupakan hasil dari berbagai faktor, termasuk curah hujan yang tinggi, aliran sungai yang meluap, dan kurangnya saluran drainase yang lancar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun