Penyerahan Peta kepada kelompok Budidaya Kerang Hijau. Sumber:Dok pribadi
Tanjung Mas (6/8), Arus laut merupakan fenomena terjadinya pergerakan massa air. Pergerakan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor utama dari pergerakan arus laut permukaan dapat meliputi Angin, Gelombang dan Pasang surut. Pegerakan tersebut terjadi secara dinamis. Arus laut memiliki pengaruh signifikan terhadap kehidupan masyarakat pesisir. Masyarakat RW 015 Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara merupakan masyarakat yang hidup diwilayah pesisir. Mayoritas masyarakat didaerah tersebut bekerja disektor perikanan dan pemanfaatan sumber daya laut.
Sebagian dari masyarakat yang tinggal di RW 015 mencari nafkah dari hasil budidaya kerang hijau. Kerang Hijau (Perna viridis) merupakan jenis kerang yang hidup di perairan estuari, teluk dan mangrove dengan salinitas yang tidak terlalu tinggi. Kerang ini hidup dengan menempel pada substract seperti batu karang, kayu, bambu. Masyarakat didaerah RW 015 menggunakan bambu yang ditancapkan sebagai substract menempelnya kerang hijau. Dalam proses penempelan kepada substract diperlukan analisa terhadap arus. Arus yang deras akan mengganggu proses penempelan terhadap substract maupun dapat merusak bambu yang tidak mampu menahan beban kerang.
Helwis Liufandy seorang mahasiswa jurusan Oseanografi UNDIP melakukan prediksi arus laut yang terjadi pada musim timur maupun barat pada wilayah perairan Tanjung Mas untuk mendapatkan kecepatan arus setiap musimnya. Hasil prediksi tersebut diharapkan mampu memberikan pengetahuan baru kepada kelompok nelayan kerang.Â
Dari hasil analisa didapatkan bahwa pada wilayah tanjung mas yang termasuk ke dalam teluk Semarang, dominasi angin disebabkan oleh Pasang surut. Kecepatan arus di wilayah tersebut tergolong rendah (sekitar 0 -- 0.2 m/s). Kondisi tersebut membuat wilayah tersebut sangat cocok apabila digunakan sebagai tempat budidaya kerang hijau.
Reporter dan Kontributor Lapangan :Helwis Liufandy (Oseanografi/ Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)