Mohon tunggu...
Helmi Ardiawan
Helmi Ardiawan Mohon Tunggu... Petani - Helmi Ardiawan

Helmi Ardiawan Petani

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN UNEJ Kenalkan Inovasi Teknik Budidaya Semut Rangrang dengan Memanfaatkan Botol Bekas sebagai Media Sarang

30 Agustus 2021   13:12 Diperbarui: 30 Agustus 2021   15:03 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan wujud pengabdian seorang mahasiswa kepada masyarakat setelah banyak memperoleh ilmu di bangku perkuliahan. Dalam KKN pula akan terlihat, bagaimana peran seorang mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat. 

Kali ini penulis mengambil pelaksanaan di Kabupaten Banyuwangi yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang terkenal akan wisata yang sangat banyak dan buah naganya. 

Namun, KKN Universitas Jember kali ini cukup berbeda dikarenakan adanya wabah pademi covid19, yang mengakibatkan mahasiswa ditugaskan untuk KKN atau melaksanakan pengabdian masyarakat di desanya masing-masing. 

Mengusung tema KKN Back To Village, penulis melaksanakan KKN tepatnya di Desa Tegaldlimo, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi.

Kabupaten yang mendapat julukan The Sunrise of Java  merupakan daerah yang berada di wilayah ujung timur Pulau Jawa, tepatnya di Provinsi Jawa Timur. Secara astronomis Kabupaten Banyuwangi berada di antara 70 43' - 80 46' Lintang Selatan dan 1130 53' -- 1140 38' Bujur Timur. 

Wilayah kabupaten Banyuwangi cukup beragam, dari dataran rendah hingga pegunungan. Kawasan perbatasan dengan Kabupaten Bondowoso, terdapat rangkaian Dataran Tinggi Ijen dengan puncaknya Gunung Raung (3.344 m) dan Gunung Merapi (2.799 m). Di balik Gunung Merapi terdapat Gunung Ijen yang terkenal dengan kawahnya. 

Gunung Raung dan Gunung Ijen adalah gunung api aktif. Bagian selatan terdapat perkebunan, peninggalan sejak zaman Hindia Belanda. Di perbatasan dengan Kabupaten Jember bagian selatan, merupakan kawasan konservasi yang kini dilindungi dalam sebuah cagar alam, yakni Taman Nasional Meru Betiri. Pantai Sukamade merupakan kawasan penangkaran penyu. 

Di Semenanjung Blambangan juga terdapat cagar alam, yaitu Taman Nasional Alas Purwo. Pantai timur Banyuwangi yang menghadap ke Selat Bali merupakan salah satu penghasil ikan terbesar di Jawa Timur. Tepatnya di Kecamatan Muncar yaitu pelabuhan perikanan Muncar.

Sejak merebaknya pandemic covid-19 membuat banyak kegiatan masyarakat menjadi lumpuh, dan mengakibatkan menurunnya kualitas ekonomi. 

Seperti yang dialami oleh para penggiat  UMKM . Hal ini yang menjadi dasar penulis untuk berkontribusi memberikan saran dan solusi untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh masyarakat terutama penggiat UMKM di wilayah Desa Tegaldlimo, Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi. 

Karena alasan itulah penulis ingin mengabdi dan berkontribusi untuk meningkatkan semangat penggiat UMKM yang terletak pada lokasi Desa Tegaldlimo.

Dalam KKN kali ini penulis mencoba menyebarkan ilmu yang pernah dipelajari. Penulis bermitra dengan salah satu pencari kroto/telur semut rangrang. Penulis bekerja sama dengan mitra dengan tujuan akan mengembangkan teknik budidaya semut rangrang dengan memanfaatkan botol bekal. Para pencari kroto sudah mengalami kesulitan dalam berburu kroto di alam liar. 

Dikarenakan sudah terlalu banyak kroto yang diburu mengakibatkan populasi semut rangrang di alam menurun. Maka dari itu agar populasi semut rangrang penghasil kroto kembali normal maka penulis dan mitra sepakat untuk mengembangkan teknik budidaya kroto dengan menggunakan media botol bekas. 

Tujuan lain dari teknik budidaya ini adalah memaksimalkan fungsi botol bekas dan mengurangi pencemaran botol bekas di alam. Ada beberapa kelebihan dari budidaya semut rangrang dengan teknik ini diantaranya bisa efisien waktu, terhindar dari pencurian kroto dan lebih bisa dipantau perkembangannya setiap hari.

Dengan progam pengabdian yang akan dilakukan penulis, penulis memiliki harapan besar agar semua kegiatan yang sudah dilaksanakan bisa bermanfaat bagi penulis maupun mitra dan semoga teknik budidaya ini bisa berkembang dan bisa disebarluaskan dikalangan para pencari kroto. 

Tidak sampai disitu, ketika teknik ini sudah berkembang, penulis dan mitra akan bekerja sama untuk menyebarluaskan hal ini ke masyarakat sekitar dengan tujuan bisa mengangkat taraf kehidupan menuju yang lebih baik.

(Helmi Ardiawan/Tegaldlimo/L. Dyah Purwita WSWW)

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun