Mohon tunggu...
Helen Adelina
Helen Adelina Mohon Tunggu... Insinyur - Passionate Learner

Try not to become a man of success, but rather try to become a man of value - Einstein

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kegalauan Orangtua Menghadapi Pembelajaran Tatap Muka

8 Mei 2021   09:48 Diperbarui: 8 Mei 2021   15:43 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru menggunakan masker dan pelindung wajah saat menerangkan pelajaran dalam kelas tatap muka di TK An-Nuur, Jakarta Selatan, Selasa (4/8/2020). Uji coba pembelajaran tatap muka ini berlangsung dengan menjalankan protokol kesehatan Covid-19.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Studi masih berjalan untuk membuktikan keamanan dan efektivitasnya. Vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak diperkirakan baru dapat dilakukan tahun 2022-2023.

Permasalahan Pembelajaran Jarak Jauh

Memang pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang telah dilaksanakan selama kurang lebih 1 tahun ini, dirasa kurang efektif dan banyak mengalami permasalahan. Salah satunya adalah adanya kesenjangan pembangunan, di mana masih banyak daerah yang belum memiliki infrastruktur yang memadai, di antaranya jaringan listrik dan jaringan internet. 

Kita pernah mendengar berita beberapa waktu lalu, anak-anak sekolah terpaksa mendaki bukit untuk mendapatkan sinyal internet. Perhimpunan Pendidikan dan Guru mencatat di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T), guru-guru masih mengunjungi rumah-rumah siswa untuk mengajar. Namun, hal ini juga mengalami keterbatasan karena jarak rumah guru dengan siswa tidak dekat. Di beberapa daerah 3T, masih banyak guru dan siswa yang tidak memiliki gawai.

Permasalahan gawai ini tidak hanya dialami oleh daerah 3T. Untuk masyarakat yang tinggal di kota pun mengalami kendala tersendiri. Misalnya dalam keluarga ada 3 orang anak, dengan kedua orangtua bekerja. Laptop hanya dimiliki oleh ayah, sementara ibu meminjam laptop dari kantor. 

Oleh karena orangtua juga bekerja dari rumah, laptop tidak bisa dipinjamkan ke anak-anak. Di sisi lain, membiarkan anak melaksanakan PJJ dengan menggunakan gawai yang berlayar kecil juga memiliki problema tersendiri. Layar kecil menyebabkan anak menjadi tidak nyaman saat melakukan PJJ karena melelahkan mata menatap layar gawai selama berjam-jam. 

Hal tersebut tentu akan berpengaruh pada kesehatan mata anak. Dan mengerjakan tugas dengan gawai juga sulit dilakukan karena terbatasnya software yang tersedia di gawai. Mau tak mau terpaksa harus mengeluarkan uang membeli laptop baru, Padahal banyak orang yang di-PHK ataupun potong gaji atau dirumahkan. 

Untuk orangtua yang masih bekerja, terutama yang berstatus karyawan swasta, tetap ada kekhawatiran jika di kemudian hari ada PHK. Uang yang seharusnya disimpan untuk berjaga-jaga, mau tak mau harus dikeluarkan agar anak-anak dapat melakukan PJJ. Hal ini tentu sangat membebani.

Pembelajaran tatap muka (Sumber: beritasatu.com)
Pembelajaran tatap muka (Sumber: beritasatu.com)
Banyaknya terjadi pHK dan menurunnya pendapatan juga menyebabkan banyak anak yang terpaksa berhenti sekolah selama pelaksanaan PJJ. Anak-anak terpaksa membantu orangtua mencari nafkah ataupun dinikahkan dini.

Kendala lain yang dihadapi adalah sumber daya manusia yang tidak siap. Selama ini guru hanya dipersiapkan untuk menghadapi kegiatan belajar mengajar dalam keadaan normal. 

Keterampilan menggunakan perangkat digital sangat minim. Masih banyak guru yang belum dapat menyajikan materi presentasi yang menarik dan mudah dipahami sehingga banyak siswa merasa bosan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun