Mohon tunggu...
Heldi Prasetya
Heldi Prasetya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1

Universitas Negeri Semarang, Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Revolusi Industri 4.0 bagi Sikap Nasionalisme Generasi Muda

12 April 2022   23:49 Diperbarui: 12 April 2022   23:54 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Memudarnya sikap nasionalisme pada generasi milenial saat ini, tentu terdapat faktor-faktor yang menyebabkan dan melatarbelakangi pudarnya kecintaan terhadap tanah air, antara lain seperti banyak budaya asing yang dengan gampangnya masuk tanpa terfilterisasi akibat adanya kemudahan akses informasi, kemudian juga adanya perdagangan bebas yang tidak terkendali seperti misalnya dari platfrom-platfrom e-commerce yang saat ini menjadi trend di kalangan generasi muda, kemudian juga cepatnya arus globalisasi adalah salah satu penyebab sikap nasionalisme pada generasi muda mulai memudar.

Memudarnya sikap Nasionalisme pada kaum milenial dapat mengancam kesatuan Bangsa Indonesia di masa sekarang ini. Menurut Widisuseno (2019) bahwa Era Revolusi Industri  4.0 memiliki banyak konsekuensi dan implikasi terhadap generasi milenial. Perlunya pemahaman bagi para pelajar mengenai fenomena penting yang timbul di masa kini, yaitu masa dimana aanya transformasi dari tradisi konvensional yang birokratif dan regulatif berubah menjadi tradisi digital dan semuanya serba praktis, efisien, dan distruptif.

Era Revolusi yang terjadi saat ini juga membawa nilai-nilai yang secara tidak langsung namun sistematis mempengaruhi kehidupan di dunia termasuk di Indonesia sendiri. 

Nilai-nilai yang di bawa Revolusi Industri 4.0 yaitu adanya nilai liberalisme budaya barat. Liberalisme ini berupaya untuk mengembangkan liberalisme menjadi liberalisme baru atau yang disebut neoliberalisme. Dimana liberalisme ini mempraktikan paham kapitalisme di sektor ekonomi dan pada sektor politik yaitu demokrasi dimana demokrasinya ialah demokrasi liberal. Hal ini adalah dampak negatif dari adanya Revolusi Industri 4.0 kepada masyarakat dan generasi muda Indonesia.

Persoalan yang saat ini sedang dihadapi Indonesia menurut Widisuseno (2019) bahwa masalah dasar mengenai jati diri dan nasionalisme bangsa Indonesia adalah Bangsa Indonesia di masa sekarang ini sedang menghadapi berbagai masalah internal seperti fenomena sosial dan budaya yang menggambarkan kondisi dan  situasi masyarakat semakin melemahnya nilai-nil;ai dasar Bangsa Indonesia yang telah lama dijadikan pedoman hidup dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Dimana saat ini banyak masyarakat yang lebih memegang nilai-nilai modern yang berorientasi pragmatis dan positivistik (Widisuseno, 2019).

Generasi milenial menganggap bahwa nilai-nilai dasar Bangsa Indonesia sudah ketinggalan zaman, dilihat dari mulai munculnya berbagai bentuk keanrkisan sosial pada masyarakat, yang mana hal ini mengarah pada terjadinya krisis jati diri bangsa. Perubahan dalam berbagai sektor dimasyarakat yang saat ini sedang mengahadapi era Revolusi industri 4.0.  

Dengan perubahan yang serba digital "digitalized" dan "disruptive". Dampak negatif bagi sikap nasionalisme masyarakat Indonesia di era yang bisa disebut era digital ini menurut Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan yang dikutip dari Rizkinaswara (2021) bahwa banyak terjadi fenomena penyebaran paham radikal di media digital karena masyarakat menganggap media digital bukan merupakan suatu realitas sosial. 

Lebih lanjut lagi hasil studi RAND Europe yang dikutip dari Rizkinaswara (2021) bahwasanya ada beberapa sisi negatif ruang digital yang dapat mengancam pekembangan dan pertumbuhan nasionalisme antara lain, 

Pertama media digital apat digunakan sebagai penyebaran suatu konten-konten yang dapat menghambat nasionalisme, Kedua media digital sebagai echo chambers yang memudahkan konten radikalisme menemukan sasaran yang tepat, Ketiga ruang digital dapat mempercepat radikalisasi. 

Hal ini membuat adanya sebuah tuntutan pada masyarakat yaitu berupa kesiapan masyarakat dalam hal kulitas sumber daya manusia, dan juga tetap dituntut untuk memiliki sikap mental, moral, etika, dan kenasionalismean guna membentuk jati diri masyarakat dan generasi milenial dalam menghadapi perubahan tatanan hidup yang cepat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun