Gresik -- Tekanan ekonomi dan kesulitan di kala Pandemi Covid-19 membuat ibu-ibu dalam komunitas Sekolah Perempuan, Kecamatan Wringin Anom, Kabupaten Gresik mencari pemasukan tambahan untuk keluarga. “Suami saya terkena PHK saat awal pandemi, maka dari itu saya bersama-sama ibu mencari pendapatan untuk rumah tangga. Awalnya kami mencari produk apa yang akan laku dan bisa dijual. Akhirnya kami memutuskan untuk menjual minuman herbal yang baik untuk kesehatan seperti sinom dan beras kencur.”
Pada awalnya enam orang ibu-ibu ini kesulitan dalam memasarkan. Tetapi kini sudah ada 16 warung di desa sekitar yang mau mendistribusikan produk minuman mereka. Dijual dalam kemasan botol 600 ml dan tersedia dalam berbagai varian rasa. Ibu Lilik sebagai koordinator dari Sekolah Perempuan menjelaskan, "Kami menjual 2-3 botol perhari untuk tiap warung dengan harga Rp.5000 per botolnya. Alhamdulillah produk sinom kita di terima oleh penduduk desa. Sinom yang dibuat mempertahankan kualitas dan bahan utama. Tidak menggunakan zat kimia. Dijamin segar, higienis dan sehat."
Saat ini usaha dari komunitas ini telah mendapat pendampingan dari tim program studi Ilmu Komunikasi dari Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur. "Kami mengenalkan kepada ibu-ibu di Sekolah Perempuan untuk mengenali potensi pasar dan bagaimana mem-branding produk dan usaha mereka. Alhamdulillah semua sangat antusias. Proses ini memang harus di kembangkan agar ibu-ibu yang tergabung dalam Sekolah Perempuan juga bisa berdaya," kata Heidy salah satu dari anggota tim pendamping.