Oleh: Hazrah Langit Muhammad (Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dan Syamsul Yakin, (Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Teknik menyampaikan pesan dakwah perlu dilakukan dengan tenang, penuh percaya diri, dan menghargai audiens. Ketiga aspek ini penting untuk dakwah bilhikmah, ceramah, dan diskusi. Tenang berarti mampu mengatur napas dengan baik dan tidak gugup, sementara percaya diri membantu meyakinkan diri dalam menyampaikan dakwah. Menghargai audiens berarti melibatkan mereka secara asertif dan komunikatif dalam pembicaraan, yang merupakan inti dari dakwah dialogis.
Materi dakwah harus disampaikan secara sistematis dan argumentatif, didukung oleh data yang dapat diverifikasi. Pesan yang teratur memudahkan pemahaman, misalnya dengan mengurutkan dari yang terendah hingga tertinggi atau menyebutkan persamaan dan perbedaan. Argumen yang kuat sebaiknya menggunakan dalil naqli dan dalil aqli, serta didukung oleh ilmu tambahan seperti sosiologi atau psikologi. Mengutip riset terbaru dari lembaga kredibel juga menambah kekuatan argumen.
Penting juga untuk mengatur waktu dengan baik dalam menyampaikan dakwah, membagi waktu untuk pendahuluan, materi, dan penutup. Dalam metode diskusi, perlu disiapkan waktu untuk berbagi dan bertukar pikiran. Kesimpulannya, teknik dakwah yang efektif harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami, memberikan contoh dan ilustrasi untuk konsep abstrak, serta menggunakan variasi retorika yang tepat.