Mohon tunggu...
Haz Algebra
Haz Algebra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang hamba dari semua insan besar, juga hamba dari para pecundang. Menulis untuk meninggalkan JEJAK! [http://hazbook.blogspot.com/]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Paraskevidekatriaphilia (Love of Friday 13th)

13 Agustus 2010   06:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:04 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untukmu Triskaideka (13)

***

Selama ini aku selalu berpikir bahwa hidupku sudah mapan, berada pada klimaks garis kemenangan yang tidak pernah melengkung. Aku juga berpikir bahwa hari-hari esokku segalanya akan cerah. Tapi ternyata, aku sama sekali belum beranjak dan belum melakukan apapun untuk hidupku. Mengapa aku merasa telah memenangkan sesuatu jika yang kudapatkan adalah apa yang kucari? Bukankah impian, bahagia, dan nafas akan segera berlalu?

Kau datang dan memberikan suasana baru. Aku merasakan perubahan dan aku sangat yakin akan perubahan itu. Seolah-olah memberiku suatu jalan untuk tidak mengulang kesalahan-kesalahan masa laluku. Mungkin ini adalah kesempatan lain untukku. Ya, setiap hari kau mengingatkan bahwa diriku kurang berguna, aku banyak membuat kesalahan dan aku tidak sempurna dalam banyak hal. Kau mengingatkan aku saat kuterbuai oleh kemenangan sesaat dan saat aku terjebak dalam romantisme masa lalu.

Kau mengajarkan aku bahwa dunia ini adalah taman jalan setapak bercecabang, dimana-mana hanya ada jejak-jejak dari jejak jejak. Aku tak akan pernah berpindah jika aku tak pernah rela meninggalkan jejak langkahku sebelumnya. Kau mengajarkan bahwa hidup bagai menulis di atas kertas. Saat aku menuliskan sesuatu, maka pada saat yang sama aku juga harus belajar menghapus tulisan itu. Kau membuatku kembali bergerak. Dan saat orang berkata semua indah pada waktunya, kau malah mengajarkan bahwa waktu akan menghampiriku setiap saat, tetapi waktu yang berisi keindahan belum tentu aku dapatkan. Akupun mengerti bahwa aku harus terus berlari untuk meraih waktu yang menyembunyikan keindahan-keindahan itu. Karena waktuku bukan untuk terus di sini.

Kau bukanlah awal dan bukan pula akhir, tapi kau adalah apa yang sedang terjadi. Kau adalah jiwa baru dan kau adalah simbol kembalinya segala sesuatu. Dalam melewati perputaran hari, sesaat setelah matahari berada di puncak kesombongannya dan manusia tak memiliki bayang-bayang, kau pun hadir untuk menggeser gerahnya dunia, memberiku semangat dan mengingatkanku untuk melanjutkan langkah menuju tempat yang di atasnya hanya ada langit. Kau adalah langkahku menuju kecerahan, membuatku mengenal hal lain yang belum pernah kukenal sebelumnya. Kau istimewa, kau tidak rapuh. Karena dirimulah, semesta terus berirama.

***

Happy Paraskevidekatriaphilia!

Toilet 013, 13-08-10. pukul 13.13

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun