Aktivitas ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat. Melalui aktivitas inilah masyarakat dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, menjaga keberlangsungan hidup, serta berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi daerah. Geografi ekonomi berperan untuk mengkaji hubungan antara manusia, ruang, serta kegiatan ekonominya.
Kelurahan Handil Bakti yang terletak di Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, merupakan salah satu wilayah yang sebagian besar masyarakatnya menggantungkan hidup pada kegiatan ekonomi sektor informal, seperti perdagangan, jasa, dan usaha kecil. Untuk mengetahui lebih jauh tentang bentuk kegiatan ekonomi masyarakat di wilayah ini, dilakukan penyebaran kuesioner kepada sepuluh responden dengan latar belakang yang berbeda.
Penelitian sederhana melalui kuesioner ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk aktivitas ekonomi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penelitian ini juga dimaksudkan untuk menggali informasi mengenai hambatan, peluang, serta faktor pendukung dan penghambat perkembangan usaha masyarakat di tingkat lokal.Â
Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada sepuluh responden yang tinggal di Kelurahan Handil Bakti. Pertanyaan yang diajukan mencakup identitas responden, jenis usaha, cara pemasaran, hambatan usaha, hingga harapan terhadap pemerintah. Seluruh jawaban kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran umum kondisi ekonomi masyarakat.Â
Hasil kuesioner menunjukkan bahwa mayoritas responden bekerja sebagai pedagang yang memasarkan barang dagangannya di pasar tradisional. Produk yang dijual beragam, mulai dari sayuran, cermin, hingga kebutuhan rumah tangga lainnya. Sebagian besar usaha dijalankan secara mandiri, tanpa melibatkan kelompok atau koperasi.
Keuntungan dari usaha tersebut rata-rata hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Hambatan yang banyak dirasakan antara lain kesulitan pemasaran, keterbatasan modal, pengaruh musim/cuaca, dan tingginya tingkat persaingan. Sementara itu, hampir seluruh responden menyatakan belum pernah mendapatkan bantuan modal maupun pelatihan dari pemerintah.
Meski demikian, terdapat optimisme dari para pelaku usaha. Mereka menilai bahwa kegiatan ekonomi di daerahnya memiliki peluang berkembang, meskipun terbatas. Dukungan pemerintah, akses pasar yang lebih luas, serta pemanfaatan teknologi digital diyakini dapat meningkatkan daya saing usaha masyarakat.