Mohon tunggu...
H4yy4N ibnu Wardi
H4yy4N ibnu Wardi Mohon Tunggu... -

Think Big Start Small gak kakean cangkem

Selanjutnya

Tutup

Money

Permohonan Maaf Terbuka pada Iwan Budiarso

13 Agustus 2013   07:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:22 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kerja sama dengan saudara Iwan adalah membuat bengkel harmonica. Seingat saya ini sekitar pertengahan 2011 (bulan Juni – Juli). Hingga sampai bulan April saya melihat perkembangannya yang tidak sesuai harapan saya, maka saya mengundurkan diri dari join-an itu. Maka saudara iwan berjanji mengembalikan modal saya dengan cara dicicil. Dan sampai sekira Agustus 2011 kembali 50%.

Hingga di bulan Oktober – November ada beberapa teman menghubungi saya, menanyakan nomer HP saudara Iwan. Kebetulan saya adalah orang terdekat secara geografis dengan dia. Kala itu ada 4 orang yg bertanya pada saya. Saya pun timbul kecurigaan, ada apa ini sebenarnya. Saya tanyakan satu per satu apa masalahnya semua. Semua terkait dengan investasi usaha di saudara Iwan. Saya pun pada bulan tersebut punya hajat pada saudara Iwan karena dia berjanji mengembalikan dana saya pada bulan desember 2012 (bersamaan dengan insentif dari kantor).

Singkat kata, setelah gagal menghubungi dia di kantor, saya bersama salah seorang teman mendatanginya di rumah mertuanya di Malang. Kesempatan pertama tidak ketemu. Baru kesempatan kedua bisa ketemu. Pada intinya kala itu dia berjanji akan menyelesaikan semua urusan financial dengan teman2. Bahkan sampai pada membuat surat pernyataan bermaterai. Kala itu pun dia berjanji ga akan ganti2 nomer HP lagi agar teman2 bisa berhubungan.

Setelah membuat surat pernyataan bermaterai tersebut, maka saya pun berhusnudzon kepada saudara Iwan. Namun pada kenyataannya, saudara Iwan tidak bisa lagi dihubungi sampai dengan tenggat waktu yang sudah disepakati bersama. Saya pun bingung. Prasangka baik saya kepada saudara Iwan mulai memudar, sedangkan sejak sekian waktu dia menghilang tanpa jejak dan tanpa kabar. Bukankah sekarang komunikasi (Alhamdulillah) sudah bisa dilakukan dengan mudah? Ada telepon, sms, email, fisbuk atau pun media lainnya. Apa lah susahnya sekedar mengabarkan pada kami tentang bagaimana keadaan sebenarnya. Hingga saya bisa bertemu dia di dunia maya lewat media kompasiana akhir Juli 2013. Saya kemudian membuat peringatan atas segala tindak tanduk dia di tulisan ini. Dengan harapan agar tidak ada lagi mereka yang akan bernasib seperti kami.

Dalam tulisan saya (sudah saya hapus setelah saudara Iwan menghubungi kami via email) ada beberapa bagian yg ucapan saya out of control, yg terkesan kasar, yang membuka aib saudaranya. Urusan kami dengan saudara Iwan bukan lah utang piutang, tapi urusan investasi yang dijanjikan selesai urusannya pada bulan2 tertentu (yang telah disepakati bersama), tapi sampai sekarang belum jelas urusannya. (mungkin para pembaca memahami kata “kewajiban uang” sebagai hutang).

"Maka melalui tulisan ini saya MINTA MAAF kepada saudara Iwan atas kekasaran saya dalam tulisan tersebut, tapi bukan pada inti permasalahan yg saya tulis".

Ada pun segala urusan dengan teman2 semua yg selama ini saya menjadi juru bicaranya, saya sudah berlepas diri. Karena (Alhamdulillah) saudara Iwan telah memberi kabar kepada kami, dan semoga masih tetap bisa memberikan kabar kepada kami secara berkala.

Semoga saudara Iwan selalu tetap dalam kebaikan dan kesabaran dalam kondisi apapun, baik dalam keadaan sulit ataupun mudah, baik dalam keadaan sempit ataupun lapang. Dalam tulisan ini, kami pun menasehati diri2 kami (secara khusus) dan pembaca (secara umum) agar selalu bersabar dalam keadaan apapun, agar selalu berakhlaq dengan akhlaq yang baik, agar selalu menunaikan kewajiban-kewajiban kepada yang berhak sekecil apapun. Semoga Alloh memperbaiki keadaan kita dan mengampuni dosa-dosa kita. AMIN

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun