banyakan orang merasa tidak nyaman dan tidak percaya diri dengan perut buncit. Terutama bagi orang yang memiliki aktivitas cukup padat. Terlebih lagi jika pekerjaannya bersinggungan dengan publik atau mengharuskan tampil di muka umum
Ketidaknyamanan antara lain dirasakan saat jongkok,duduk di kursi,bersila saat lesehan dan juga dalam perjalanan di kendaraan dalam waktu yang relatif agak lama. Selain dirasakan kurang nyaman perut buncit juga menyebabkan penampilan kurang menarik.
Banyak organisasi kesehatan menggunakan indeks massa tubuh (IMT) untuk mengklasifikasikan berat badan dan memprediksi risiko penyakit metabolik. Namun, orang dengan lemak perut berlebih (buncit) memiliki risiko yang lebih tinggi.
Nah, mari kita kupas bersama apa penyebab perut buncit , bagaimana cara mengetahui standar  perut buncit atau tidak dan bagaimana cara mengatasinya.
Perut yang buncit bisa disebabkan karena tiga faktor :
a. Faktor genetik
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan mengindikasikan adanya beberapa gen yang berhubungan dengan timbulnya perut buncit. Gen tersebut berpotensi mempengaruhi terhadap kecenderungan tubuh menyimpan lemak di bagian perut.
b. Faktor pola makan yang kurang tepat.
Orang yang tidak memiliki genetik perut buncit ternyata juga bisa menjadi buncit akibat pola makan yang tidak terkontrol. Indikator pola makan yang tidak terkontrol antara lain bisa dilihat dari jenis makanan yang dikonsumsi,porsi makanan yang berlebihan,termasuk minuman manis. Jenis makanan karbohidrat yang dikonsumsi mengandung indeks glikemik tinggi diatas 70,seperti nasi.
Indeks glikemik adalah angka yang digunakan untuk mengukur seberapa cepat asupan bisa meningkatkan kadar gula darah. Semakin tinggi indeks glikemik, semakin cepat meningkatkan kadar gula darah.
C. Gaya hidup