Mohon tunggu...
Tuwi Haydie
Tuwi Haydie Mohon Tunggu... -

Amatir yang terus belajar menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Mantan Timses Jokowi itu Benar-benar Berpolitik

3 Maret 2017   20:31 Diperbarui: 4 Maret 2017   06:00 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Negara hancur bukan karena banyaknya orang jahat, tapi karena orang-orang baik diam," Anies Baswedan 2014. dalam Mata Najwa.

Jika kita memasuki ranah politis, kita tidak akan kaget dengan sepak terjang Anies Baswedan saat ini, mungkin untuk orang yang tidak pernah atau tidak berfikir dari sisi politis, maka orang itu akan bengong, bingung dan kaget. tapi tidak untuk orang yang melihat hal ini dari sisi politis, inilah politik.

Dulu kita di buat kaget dengan Jokowi yang belum menyelesaikan tugasnya sebagai walikota solo dan berangkat ke Jakarta, banyak komentar miring yang menerpa Jokowi, tapi setelah Jokowi jadi Gubernur DKI, komentar itu hilang dengan sendirinya. dan di saat Jokowi mencalonkan diri atau di calonkan menjadi Presiden, semua pihak kembali mengatakan komentar miringnya, tapi itulah politik.

Begitu juga dengan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok, semua pun berkomentar miring, Ahok di sebut plin plan dan tidak berprinsip, bahkan ada yang menyebut ahok sebagai "kutu loncat.'dan lain-lain, itulah lagi-lagi sebuah politik.

dalam berpolitik kita harus siap di tuduh apapun bahkan di komentari apapun soal pergerakan tersebut." karena politik adalah sebuah kesempatan untuk terus membuat/ dan memperlihatkan sebuah eksistensi.

Sejak memutuskan menjadi bagian dari Tim sukses Jokowi-JK pada pilpres 2014 lalu, saya menyebut Anies sudah masuk dunia politik, karena dengan sangat baik Anies bisa menepis dan menjadi "tameng' Jokowi untuk menghadapi segala gempuran politik. mengapa kemudian saat ini kita menjadi kaget? jawabnya seperti saya tulis di atas, karena kita tidak menyadari bahwa saat ini Anies sudah berpolitik.

Menarik melihat komentar yang mengatakan "hari ini sahabat, esok menjadi lawan, dan hari ini berteman lusa mereka bermusuhan,," inilah yang di sebut pergerakan politis. apakah ada yang heran dengan hubungan Jokowi-Setya Novanto yang kembali akur lalu menonton bola serta makan siang di Istana, apakah ada yang kaget dengan perkataaan Ahok yang berseberangan dengan satu dua tokoh namun kini berteman.

Dalam berpolitik di perlukan sebuah komentar-komentar yang bisa menarik perhatian, dalam soal ini baik Ahok maupun Jokowi sudah menguasainya, dan Anies besar kemungkinkinan lebih bisa menguasai hal tersebut, dan inilah sebuah eksistensi, tanpa ini maka bukan merupakan sebuah politik.

Terlepas siapa kalah dan siapa menang dalam Pilkada DKI, amatan yang menarik justru sejauh mana kita akan melihat eksistensi Anies untuk bisa menyusul Jokowi Ahok yang lebih dulu sudah berpolitik.

Tiga tokoh di atas merupakan kader-kader terbaik bangsa, saya lebih suka menyebut kader bangsa karena ketiganya bukan pemain politik aktif dalam satu Partai (baca: tidak menapaki karier melalui parpol dari nol. atau bukan pemain utama parpol) dan ketiganya merupakan produk bangsa yang patut di banggakan.

Kini Anies sudah benar-benar berpolitik, jika dulu sebagai Timses Jokowi-JK Anies hanya mencoba berpolitik, namun kini Anies sudah terjun secara langsung. lihat apa yang terjadi? ucapan Anies sudah menjadi komoditi Parodi politik,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun