Mohon tunggu...
Sayyidatiihayaa Afra Raseukiy
Sayyidatiihayaa Afra Raseukiy Mohon Tunggu... Lainnya - akun ini akan berisi apa-apa yang sedang saya gemari. sangat terbuka untuk diskusi.

suka baca, menulis, dan harus masih banyak belajar. sedang sekolah sarjana di Fakultas Hukum UNPAD bagian hukum tata negara.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Konsep Hierarki sebagai Konstruksi Khayalan Masyarakat

26 Januari 2019   14:57 Diperbarui: 27 Januari 2019   21:25 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Beberapa segmentasi sosial masyarakat bergerak ke arah yang lebih progresif, sedangkan yang lainnya tetap menikmati relasi hierarki 'jajah-menjajah' yang diciptakan dari sebuah reaksi psikologis abnormal. 

Beberapa di antaranya berdalih mengatasnamakan kebaktian terhadap suatu hal. Seperti seorang perempuan yang dijajah secara mental oleh seorang suami yang berpoligami kemudian tetap bertahan dalam kondisi demikian, dengan mengatasnamakan kebaktian kepada suami dan agama.

Idealnya, ketidakadilan akan memunculkan pergerakan yang cenderung reformatif. Pergerakan tersebut tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa adanya komitmen bersama untuk menyelesaikan penindasan-penindasan yang terjadi.  

Permasalahannya, keinginan tersebut selalu berbenturan dengan nilai-nilai yang secara kompleks dianggap benar oleh suatu lingkup masyarakat. Manusia selalu berbenturan dengan kepentingan sesamanya, misalnya, irisan masyarakat yang masih menganggap bahwa penyerahan mahar pernikahan adalah proses jual-beli perempuan.

Lantas, jika hierarki memberikan legitimasi terhadap ketidakadilan dan pihak dominan akan selalu mendapatkan keuntungan yang masif atas kedudukannya, sedangkan konsep egaliter ditolak mentah-mentah sebab membawa jantung keadilan, maka pada sisi inilah kebinatangan manusia nampak jelas. 

Tak ada keadilan jika keadilan itu menghilangkan keuntungan, tak ada keadilan sebab keadilan tak membawa keuntungan yang signifikan dan melenakan. Hierarki mungkin dapat dikatakan sebagai produk khayalan, tetapi pada nyatanya, khayal apalagi yang dapat mendatangkan keuntungan secara faktual selain hierarki?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun