Mohon tunggu...
Irfan M
Irfan M Mohon Tunggu... -

Padamu Negeri

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Nenek Bangun Berburu Batu

6 Februari 2015   20:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:42 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14232044432104106117

Mau review Film Nenek Bangun yang baru saya saksikan melalui DVD yang ada dijual di pasaran kota Pontianak, ini bukan film nasional, Film Lokal Kalimantan barat punya, dibikin semuanya oleh biak Sambas yang berlokasi sebagian besar di Kota Singkawang, kalau menurut saya meski lokal punya tapi kualitas film ini sama baiknya dengan kualitas nasional. Tema yang diangkat sebenarnya tidak jauh-jauh amat dari kebanyakan tema film nasional yang banyak tayang di bioskop seluruh Indonesia cerita tentang hantu. Meski terkesan basi menurut saya tetapi setelah menyaksikan film hantu lokal ini memang agak sedikit berbeda dengan tema cerita hantu nasional yang menganut SSK yaitu : Seram, Sex, Komedi. Film hantu nenek bangun ini hanya mengandung 2 unsur saja Seram dan Komedi, meski tidak ada unsur Sex nya malah membuat film ini terkesan tidak murahan dan picisan, dimana kalau biasanya habis nonton film hantu tak ada kesan yang tertinggal berbeda jauh dengan selepas nonton film hantu Nenek Bangun ini.

Jalan cerita Filmnya sederhana dan simple untuk tidak membuat pusing para penonton dan agar bisa memancing tawa mereka. Hanya berkisah tentang hantu seorang Nenek-nenek yang sudah lama mencari batu Nisan nya yang hilang tak tentu rimbanya di sepak orang tak dikenal di awal mula film. Nenek Bangun dibantu oleh sahabatnya seorang hantu Cinabernama Vampir, yang seperti memendam sesuatu rasa kepada sang nenek yang dimasa mudanya cantik menurut si nenek. Singkat kata singkat cerita perburuan batu nisan si nenek selalu mengalami jalan buntu dalam pencariannya ada saja aral dan rintang yang menghadang mereka dalam pencarian batu nisan tersebut.

Satu lagi sisi menarik film ini adalah kentalnya nuansa lokal dalam penggarapannya dimana bahasa yang dipakai hampir 100 % bahasa lokal daerah Sambas, mungkin ini salah satu yang membuat komedi di film ini terasa cair dan lumer ditelinga, tentu saja bagi orang yang mengerti bahasa lokal Sambas tersebut. Alur cerita menjadi lucu dan menggelikan tetapi tenang saja bagi yang tidak mengerti bahasa daerah Sambas tersebut disediakan teks terjemahan dalam bahasa indonesia kok, dengan tidak mengurangi kenikmatan sajian dan alur cerita dari film ini. Kalau mau lebih tahu jalan cerita film nya memang harus menyaksikan sendiri DVD dari Nenek Bangun ini kalau untuk pasaran Pontianak saya mendapatkan dari FB film mereka disini.

Berharap dengan adanya film lokal seperti ini diharapkan kedepannya akan turut juga merangsang sineas-sineas lokal tidak hanya dari Kalimantan Barat saja tetapi dari daerah lain juga bermunculan dengan mengangkat budaya serta kearifan lokal dimasing-masing daerahnya. Yang akan semakin memperkaya khasanah budaya negeri kita Indonesia ini yang sudah sangat-sangat kaya akan Alam dan Kearifan Lokal masing-masing daerah di Seluruh Indonesia agar tidak hilang, punah atau malah nanti diakui oleh negara lain pula. Agar saya serta rakyat dari daerah yang berbeda-beda dapat turut menyaksikan budaya lokal yang berbeda-beda tersebar diseluruh pelosok Nusantara kita ini.

Usah nak disabut, kalak die datang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun