Mohon tunggu...
Rahmi H
Rahmi H Mohon Tunggu... Guru - Peskatarian

Ngajar | Baca | Nulis Kadang-Kadang Sekali

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sepenggal Catatan: Belajar di Masa Pandemi

29 Juli 2020   11:50 Diperbarui: 3 September 2020   11:50 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para orang tua mendadak harus jadi guru, harus jadi tempat bertanya anak-anak ketika materi pelajaran tak terpahami. Tak sedikit yang mengeluh dan sempat menggerutu.

Mas Menteri sendiri, sebetulnya tak menekankan ketuntasan kurikulum dalam proses belajar. Hanya saja, beberapa pihak cenderung kaku menafsirkan kebijakan beliau.

Dalam proses belajar daring, para siswa juga wajib memakai seragam sekolah lengkap, berswafoto sambil memegang lembaran tugas atau mengirim hafalan materi belajar lewat video.

Beberapa siswa sering terlihat gerah dan tidak nyaman. Mereka merindukan suasana sekolah yang dulu. Seminggu pertama masa pandemi, para siswa merasa girang tetap dirumah, mereka bahagia bisa bangun siang, makan, nonton film dan bermalas-malasan sampai bosan.

Tapi, begitu pandemi memasuki bulan ketiga dan masa sekolah seharusnya sudah tiba, mereka mulai bosan. Satu persatu pertanyaan muncul "kapan masuk sekolah?". Tak ada yang bisa menjawab. Sementara angka positif Covid-19 terus naik dan pemerintah sudah menetapkan masa new normal, bahkan di beberapa tempat protokol kesehatan mulai diabaikan.

Bisa jadi, di suatu hari sekolah tak lagi butuh gedung dan siapapun bisa jadi guru. Teknologi akan menjadi "kelas" sekaligus "harapan" agar manusia tetap dianggap berpendidikan tanpa harus dibatasi ruang dan waktu.

Mereka yang tak sanggup menyesuaikan dengan kondisi itu, harus bersiap menerima pengabaian, pengucilan, keterasingan bahkan dianggap tidak ada dalam siklus perkembangan hidup manusia.

Selamat memasuki masa normal baru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun