Mohon tunggu...
Hastuti Ishere
Hastuti Ishere Mohon Tunggu... Administrasi - hamba Allah di bumiNya

Manusia biasa yang senang belajar dan merantau. Alumni IPB yang pernah menempuh pendidikan di negeri Kilimanjaro. Bukan petualang, hanya senang menggelandang di bumi Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Luruskan Niat di Taman Miring

24 Desember 2014   21:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:32 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hadiah buku untuk anak-anakHidup di dunia hanya sekali. Maka dalam sekali itu haruslah dibuat berarti. Sebuah pertemuan yang tidak disengaja dalam sebuah acara liputan book launching di sebuah hotel. Itulah awal mula saya mengenal Lin.

Kebetulan saya semeja dengannya. Sudah datang sendiri, tak ada yang kenal satupun, sebuah berkah lah saya menemukan orang yang bersedia saya ajak ngobrol, tanya ini-itu, dan sesekali tertawa. Acara usai. Dalam perjalanan pulang yang ternyata searah, Lin tanpa canggung mengajak saya merealisasikan sebuah ide.

Sebuah langkah pasti untuk ribuan kilometer impian. Hari Minggu itu, kami tetapkan sebagai launching perdana KJK alias Komunitas Jejak Kata. Demikian akhinya kami tetapkan ia sebagai payung atau wadah untuk kegiatan ini: pelatihan menulis gratis untuk segala usia.

[caption id="attachment_385628" align="aligncenter" width="300" caption="taman bacaan dadakan gratis milik komunitas Oi Robot Bernyawa Dua"]

1419406092332145172
1419406092332145172
[/caption]

[caption id="attachment_385630" align="aligncenter" width="300" caption="semua berawal dari membaca"]

141940618890024021
141940618890024021
[/caption]

Bagi saya, Lin, maupun Putri (teman Lin), kami tak lebih berbakat dari mereka yang berminat ikut pelatihan yang kami fasilitasi. Tapi dengan apa yang kami punya lah kami bisa berbagi dan berarti. Kami sama-sama suka menulis serta menuangkannya ke media cetak, sosial, atau apapun.


Kami hanya memfasilitasi mereka yang mungkin sebetulnya berbakat tetapi malu, enggan, atau apapun faktor lainnya yang membuat bakat menulis mereka tak mencuat ke permukaan.

Jadilah sejak sebulan yang lalu, setiap Minggu pagi, seolah hukumnya ‘fardhu’ bagiku untuk datang ke sebuah lokasi yang sudah disepakati antara aku dan Lin: Taman Miring (nama aslinya sih Taman Spathodea).

Apa yang Lin lakukan untuk menjaring calon peserta? Posisinya yang merupakan editor di sebuah penerbitan mayor membuatnya memiliki lebih banyak koneksi ketimbang aku yang lebih banyak ngejogrog di depan laptop di dalam sebuah kamar kos sempit.

Dengan memanfaatkan fasilitas 1000 SMS gratis ke semua operator dari Indosat, Lin menghubungi para ibu yang anak-anaknya disinyalir tertarik untuk menjadi penulis. Tak hanya kalangan anak-anak, remaja dan dewasa pun masuk dalam sasaran calon peserta bagi Lin. Ada pula anak-anak maupun orang dewasa yang sudah punya karya tetapi tetap berminat.

Maha Suci Sang Pencipta Ilmu. Sekali dia digali, semakin terungkap kejahilan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun