Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kok Babi?

27 Oktober 2021   02:55 Diperbarui: 27 Oktober 2021   03:02 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi operasi transplantasi ginjal babi ke tubuh Rumi | Sumber: kastara.id

Rumi  meringis kesakitan saat jarum suntik menusuk pembuluh darahnya. Ini ke sekian kalinya ia harus cuci darah. Gagal ginjal itulah penyakit yang ia derita sekarang. Lewat saja cuci darah, tubuhnya akan membiru. Jadi Rumi tak boleh lewat waktu cuci darahnya. Dan untuk itu aktivitasnya sangat terhambat. Sering merasa lelah . Banyak aktivitas yang dulu sering ia lakukan, harus dikurangi. 

Tapi justru itu membuat Rumi menjadi stres. Karena dalam kesendirian dia akan selalu memikirkan penyakitnya dan itu membuat dirinya cemas sekali. Kapan dia akan mati? Sekarang atau akankah bertahan hidupnya? Rumi lelah dengan pemikirannya yang membuat dirinya ketakutan.

Kemarin Rumi membaca kalau ginjal babi bisa ditransplantasikan ke tubuh manusia yang alami gagal ginjal. Katanya hampir 80 persen mengalami kesamaan dengan ginjal manusia. Iya?  Namanya sudah diteliti oleh ahlinya ahli, masa salah sih? Tapi dari mana ya kesamaan manusia dengan babi? Padahal babi itu bukan hewan popular apalagi di mata orang yang beragama silam. 

Bahkan hanya sekedar melihat saja bikin orang-orang enek . Tapi ini ada kesamaan babi dengan manusia , ginjalnya. Pastilah orang-orang pada apatis dengan penemuan ini. Tapi baginya kalau ini harapan dia tak tergantung lagi dengan cuci darah, kenapa tidak? Rumi masih ingin menggapai harapan yang belum dia capai , keburu penyakit keparat ini mengenai dirinya.. Sungguh kalau bisa ada di Indonesia, dirinya bakal mau sebagai uji cobanya. Peluang agar dirinya bisa beraktivitas seperti semula.

Rumi heran sore ini ia ada di dalam ruang operasi. Saat dokter mengatakan dia siap untuk mengganti gijalnya. Rumi mengangguk pasti. Ah, akhirnya dia bisa operasi, tapi masa sih sudah ada di sini. Rumi agak tidak percaya tapi dia sudah ada dalam ruang operasi. Setelah disuntik dia tak merasakan apa-apa. Saat sadar, dia merasa lebih segar . 

Beberapa hari di rumah sakit kemajuannya pesat. Rumi sudah tak meraskan kelelahan lagi. Ini semua berkat ginjal babi. Dan Rumi mulai melakukan banyak aktivitas dan itu membuatnay bahagia. Dia akan meraih banyak mimpi-mimpinya dalam hidup ini . Semua berkat babi.

Saat-saat gembira Rumi sepertinya akan berakhir. Saat dirinya merasa ada keanehan dalam dirinya. Dia suka mengendus-endus sesuatu barang dengan hidungnya tanpa dia sadari. Dan itu sering diperhatikan banyak orang saat ia beraktivitas di luar. Dan Rumi sekarang kalau bernafas bersuara krok, krok. 

Kalau saat tidur tak mengapa, tapi dalam keseharian dia mengeluarkan suara itu. Rumi mulai ketakutan apa karena ginjal babi dia menjadi berubah seperti babi. Dan yang anehnya lagi Rumi suka dengan kubangan lumpur dan mulai berguling-guling di sana. Semua orang yang melihat mulai heran dan takut. 

Apalagi Rumi mulai ketakutan. Kenapa dia jadi mirip babi?. Apa gara-gara dia ditransplantasi ginjal babi? Rumi mulai ketakutan. Saat dai bicara dengan ibunya suara krok-krok mulai terdengar dan semakin keras. Rumi berteriak keras . "Tolong, aku." Dan Rumi terbangun dari tidurnya. Ia hanya mimpi. Rumi membuang pikirannya untuk transplantasi ginjal babi. Dia mau pasrah saja dengan cuci darah ini. Rumi takut jadi babi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun