Kalau ke kota Yogyakarta tentu ikon yang masih saja melekat di kota ini adalah keraton. Keraton yang terletak di pusat kota Yogyakarta. Keraton ini didirikan oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sultan Hamengku Buwono I di tahun 1775. Keraton ini dibangun di daerah rawa yang dikeringkan di antara sungai Code dan sungai Winongo.Â
Kalau kita lihat bangunan keraton ini membentang dari utara sampai selatan. Halaman depan dari keraton adalah alun-alun utara sedang halaman belakang dari keraton adalah alun-alun selatan. Kalau kita lihat dengan seksama, keraton, Tugu dan gunung Merapi itu ada dalam satu garis
Keraton bagiku sudah aku kenal sejak kecil karena nenekku tinggal di kota ini. Jadi hampir saat liburan datang ke kota Yogyakarta ini. Bangunan keraton ini sudah sangat familiar apalagi kakekku termasuk abdi dalem keraton. Katanya keraton itu memiliki arti tempatnya ratu-ratu juga dikenal dengan istilah kedaton , tempatnya datu-datu. Jadi keraton itu istana tapi istana yang behubungan dengan arti keagamaan, arti filsafat,dan arti kebudayaan
Komplek depan Keraton Yogyakarta.
Gladhak Pangurakan. Pintu utama atau gerbang tempat masuknya ke dalam keraton dari arah utara. Ada gapura gladhag dan gapura pangurakan. Letaknya depan belakang dengan jarak hanya beberapa meter saja. Tampak seperti pertahanan berlapis.
Mesjid Gedhe Kasultanan Keraton Yogyakarta. Ada di sebalah barat dari alun-alun Ler. Dikenal dengan mesjid Gedhe Kauman yang dikelilingi dinding tinggi. Pintu utamanya ada di sisi timur.
Komplek Inti Keraton Yogyakarta.
Komplek Pagelaran. Bangunan utama di keraton adalah Bangsal Pagelaran. Tempat ini digunakan para punggawa untuk menghadap sultan.pada upacara resmi. Sekarang selain digunakan untuk upacara adat keraton juga bisa dikunjungi oleh wisatawan.
Siti Hinggil Ler.Secara tradisi tempat ini digunakan untuk upacara kerajaan. Di sebelah kanan dan kiri dari bangsal ini sudah terdapat dua bangsal yang dikenal dengan Bangsal Pacikeran.
Sri Manganti. Ada di selatan komplek Kamandhungan Bangsal Sri Manganti dulu digunakan untuk menerima tamu penting kerajaan.Sekarang di sini ditempatkan beberapa pusaka keraton berupa seperangkat alat gamelan dan digunakan untuk acara kepariwisataan.
Kamagangan. Regol Kamagangan ini terletak di sebelah selatan dari komplek Kedhaton.Dulu digunakan untuk menerima para calon abdi dalem magang , tempat berlatih serta ujian dan apel kesetiaan.
Kamandungan Kidul.Di komplek ini terdapat banguanan utama bangsal Kamandungan.
Siti Hinggil Kidul. Terletak di sebelah utara alun-alun kidul. Digunakan dulu  untuk sultan untuk menyaksikan prajurit yang sedang melakukan gladi bersih upacara grebeg, tempat melihat adu manusia dengan macan.
Komplek Belakang Keraton.
Alun-alun Kidul.Letaknya paling ujung belakang keraton makanya disebut dengan Pangkeran.Dikelilingi dengan pohon mangga, pakel, kuini
Plengkung Nirbaya.
Begitulah bagian-bagian dari keraton Yogyakarta. Banyak filosofi yang ada dalam setiap bagian dari keraton. Banyak filsafat yang berhubungan dengan kearifan lokal dari budaya Yogyakarta. Sungguh walau sudah beberapa kali datang ke keraton tapi tak pernah bosan. Kunjungan selalu memberikan banyak arti tersendiri. Kalau peninggalan budaya dan sejarah yang tak bisa kita hilangkan karena merupakan bagian dari sejarah dan budaya bangsa besar ini.