Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keraton Yogyakarta yang Tetap Mempesona

22 Mei 2019   02:32 Diperbarui: 22 Mei 2019   03:15 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : dok pribadi

Kalau ke kota Yogyakarta tentu ikon yang masih saja melekat di kota ini adalah keraton. Keraton yang terletak di pusat kota Yogyakarta. Keraton ini didirikan oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sultan Hamengku Buwono I di tahun 1775. Keraton ini dibangun di daerah rawa yang dikeringkan di antara sungai Code dan sungai Winongo. 

Kalau kita lihat bangunan keraton ini membentang dari utara sampai selatan. Halaman depan dari keraton adalah alun-alun utara sedang halaman belakang dari keraton adalah alun-alun selatan. Kalau kita lihat dengan seksama, keraton, Tugu dan gunung Merapi itu ada dalam satu garis

Keraton bagiku sudah aku kenal sejak kecil karena nenekku tinggal di kota ini. Jadi hampir saat liburan datang ke kota Yogyakarta ini. Bangunan keraton ini sudah sangat familiar apalagi kakekku termasuk abdi dalem keraton. Katanya keraton itu memiliki arti tempatnya ratu-ratu juga dikenal dengan istilah kedaton , tempatnya datu-datu. Jadi keraton itu istana tapi istana yang behubungan dengan arti keagamaan, arti filsafat,dan arti kebudayaan

Sumber gambar : dok pribadi
Sumber gambar : dok pribadi
Keraton Yogyakarta dibagi menjadi tiga bagian yaitu

Komplek depan Keraton Yogyakarta.

Gladhak Pangurakan. Pintu utama atau gerbang tempat masuknya ke dalam keraton dari arah utara. Ada gapura gladhag dan gapura pangurakan. Letaknya depan belakang dengan jarak hanya beberapa meter saja. Tampak seperti pertahanan berlapis.

Sumber gambar :dok pribadi
Sumber gambar :dok pribadi
Alun-alun Ler. Merupakan lapangan rumput yang terletak di bagian utara keraton. Dulu dikelilingi pagar tapi sekarang pagar sudah tak ada lagi. Sekarang terlihat lebih sempit karena sisi-sisinya sudah dibuat menjadi jalan aspal untuk umum. Ditanami pohon beringin yang terdapat di bagian tengah dan diberi pagar dan terdapat sepasang dan dikenal dengan waringin Sengkeran/Ringin Kurung. Kedua beringin ini diberi nama dengan Kyai Dewadaru dan Kyai Janadaru.

Mesjid Gedhe Kasultanan Keraton Yogyakarta. Ada di sebalah barat dari alun-alun Ler. Dikenal dengan mesjid Gedhe Kauman yang dikelilingi dinding tinggi. Pintu utamanya ada di sisi timur.

Sumber gambar : dok pribadi
Sumber gambar : dok pribadi

Komplek Inti Keraton Yogyakarta.

Komplek Pagelaran. Bangunan utama di keraton adalah Bangsal Pagelaran. Tempat ini digunakan para punggawa untuk menghadap sultan.pada upacara resmi. Sekarang selain digunakan untuk upacara adat keraton juga bisa dikunjungi oleh wisatawan.

Siti Hinggil Ler.Secara tradisi tempat ini digunakan untuk upacara kerajaan. Di sebelah kanan dan kiri dari bangsal ini sudah terdapat dua bangsal yang dikenal dengan Bangsal Pacikeran.

Sumber gambar : dok pribadi
Sumber gambar : dok pribadi
Kamandhungan Lor. Di selatan Siti Hinggil Ler terdapat lorong yang membujur ke arah timur dan barat.Pada dinding selatan lorong adalah dinding cepuri. Di sana ada gerbang besar yang dikenal dengan nama Rego Brojonolo sebagai penghubung antara Siti Hinggil dengan Kamandhungan.Dan di sisi timur dan barat terdapat pos penjagaan.

Sri Manganti. Ada di selatan komplek Kamandhungan Bangsal Sri Manganti dulu digunakan untuk menerima tamu penting kerajaan.Sekarang di sini ditempatkan beberapa pusaka keraton berupa seperangkat alat gamelan dan digunakan untuk acara kepariwisataan.

Sumber gambar : dok pribadi
Sumber gambar : dok pribadi
Kedhaton. Di bagian selatan bangsal Sri Manganti terdapat Regol Donoratomo dimana regol ini menghubungkan komplek Sri Manganti dengan komplek Kedhaton.Komplek Kedhaton merupakan inti dari keraton Yogyakarta. Di halamannya banyak dilindungi oleh pohon sawo kecik.

Kamagangan. Regol Kamagangan ini terletak di sebelah selatan dari komplek Kedhaton.Dulu digunakan untuk menerima para calon abdi dalem magang , tempat berlatih serta ujian dan apel kesetiaan.

Kamandungan Kidul.Di komplek ini terdapat banguanan utama bangsal Kamandungan.

Siti Hinggil Kidul. Terletak di sebelah utara alun-alun kidul. Digunakan dulu  untuk sultan untuk menyaksikan prajurit yang sedang melakukan gladi bersih upacara grebeg, tempat melihat adu manusia dengan macan.

Komplek Belakang Keraton.

Alun-alun Kidul.Letaknya paling ujung belakang keraton makanya disebut dengan Pangkeran.Dikelilingi dengan pohon mangga, pakel, kuini

Plengkung Nirbaya.

Begitulah bagian-bagian dari keraton Yogyakarta. Banyak filosofi yang ada dalam setiap bagian dari keraton. Banyak filsafat yang berhubungan dengan kearifan lokal dari budaya Yogyakarta. Sungguh walau sudah beberapa kali datang ke keraton tapi tak pernah bosan. Kunjungan selalu memberikan banyak arti tersendiri. Kalau peninggalan budaya dan sejarah yang tak bisa kita hilangkan karena merupakan bagian dari sejarah dan budaya bangsa besar ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun