Mohon tunggu...
Hastia Simanjuntak
Hastia Simanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - Hastia Simanjuntak

Medan, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Menjejak Mimpi

11 Agustus 2020   14:39 Diperbarui: 11 Agustus 2020   15:07 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku yang selalu terlihat ceria pun sebenarnya sering merasa sepi didalam keramaian. Apalagi berbicara tentang orang tua terlebih lagi berbicara tentang Ibu. Rentan dan rapuh mungkin itu bisa kudefinisikan kepada diriku, bahwa sebenarnya aku juga ingin bercerita tentang dia Ibuku kepada semua orang, membanggakan setiap apapun yang dilakukan disetiap detiknya untuk diriku dan juga saudara saudaraku. Tapi kenangan itu terlalu singkat dan mungkin hanya sedikit yang terekam didalam ingatanku. Jauh dari penglihatan orang orang tentang diriku yang memang akan selalu tersenyum dan ceria saat banyak yang bercerita tentang dirinya bahkan kehidupannya kepadaku.

Aku bercerita bukan karena ingin memberi tahu, tapi aku ingin memberi kebahagian dan cerita bersama semua orang, bahwa setiap masalah dan apapun yang kita alami jangan pernah merasa itu hal yang berat. Teruslah berfikir bahwa masalah kalian bukan yang paling rumit diantara banyak masalah semua orang. Terkadang menceritakan sedikit penggalan cerita kejadian masa lalu bisa menjadi pembelajaran buat diriku bahkan semua orang. Satu hal yang teringat diingatanku tentang Ibuku, saat aku memenangkan sebuah perlombaan yang membuatnya tersenyum bangga kepadaku dan berpesan bahwa aku juga harus mengukir kebahagiaan buat orang lain. Bahagia kita bukan tentang diri kita sendiri, tapi juga bagaimana orang lain bahagia saat berada didekat kita, membawa kebahagian dan membuat mereka tersenyum itu lebih baik dari materi yang hanya akan habis dimakan waktu. Inilah aku.

Aku gadis kampung yang sekarang berada ditengah hiruk pikuknya keramaian kota, bertahan melawan setiap hal yang mungkin baru pertama kutemui disini. Dari kampung bukan berarti kampungan kan ?

Kalimat yang sering kukatakan setiap kali aku merasa patah semangat sendiri.

Mari terus membumikan apa yang pantas dibumikan, jangan pernah merasa bahwa kau berada dititik terendah sekalipun. Ini hanyalah masalah waktu yang memang kita semua tidak bisa menebaknya tapi bisa mengukirnya disetiap detik waktu itu berjalan. Jadi, tetap semangat dan tentunya jangan lupa dibarengi doa dan usaha. Jangan biarkan beribu bahkan jutaan orang mematahkan semangatmu. Oke !!! Let's change for the better

Story of me : Hastia Simanjuntak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun