Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Ubi Jalar, Sehatkan Mata dan Dompet Petani

31 Juli 2010   08:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:25 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

[caption id="attachment_211430" align="alignleft" width="404" caption="Ubi Jalar, sehatkan Mata dan Dompet Petani_dok.rul"][/caption]

INDONESIA Negara agraris, berbagai tumbuhan dan bahan makanan ada, dari sabang sampai merauke, minyangas sampai pulau rote semua ada, manusianya juga pintar lho. Bikin pesawat terbang, panser juga pintar, apalagi kalau cuma sepeda, motor atau mobil, ah ga dihitung itu. Minyak, Gas, Batubara, Emas, Timah, dll bahan tambang ada semua.Namun sering kebingungan (tetap stagnan), karena mungkin terlalu berpotensi (diatas kertas) atau terlalu pintar kali ya….?????!!!!! Apa yang salah di negeri ini ….?????!!!!! Pemerintah-kah?, masyarakat-kah?, atau regulasinya?. Indonesia harus tetap optimis dan berusaha menemukan solusi terbaik diantara yang baik.

Namun saya tidak akan masuk ke substansi diatas, cukup kita mengerti kan?! Tapi saya akan stressing kesubstansi bahan makanan selain beras yang menjadi makanan pokok (umumnya) masyarakat Indonesia, karena memang harus dikurangi makan beras. Namun saya akan mencoba memposting disini apa dan bagaimana itu Ubi Jalar.Memotivasi petani untuk produksi atau menanamnya serta dikonsumsi oleh masyarakat, agar dapat menyehatkan badan, jiwa, dan dompet. Insya Allah lain waktu akan saya posting perihal jagung, sorgun, sagu, kedele, kentang, ubi kayu, dll.

Ubi jalar, hidup liar menjalar (ya..namanya saja ubi jalar, pastilah menjalar). Ada 3 jenis ubi jalar yaitu; ubi berumbi putih, kuning kemerahan (jingga), dan ungu. Yang lebih baik adalah yang berwarna kuning jingga karena kaya kandungan betakaroten, yang ini merupakan provitamin A dan bersifat anitoksidan. Berbagai penelitian bahwa, bila konsumsi ubi jalar yang kaya provitamin A tersebut dapat mencegah kebutaan. Pula kandungan kimia pada ubi jalar cukup kaya, antara lain protein, lemak, karbohidrat, kalori, serat, abu, kalsium, fosfor, zat besi, karoten, vitamin B1, B2,C, dan asam nikotinat.

Berdasarkan hasil penelitian yang di lansir oleh situs Shvoong (Rangkuman pengetahuan manusia), seorang pakar tanaman obat Indonsia, Prof Hembing Wijakusumaya (situs MasAgAla, manusia berkarya, agama membimbing, alam memberi), mengatakan, ubi jalar memiliki sifat manis dan dingin. Efek farmakologisnya berkhasiat sebagai tonik (meningkatkan stamina) dan menghentikan pendarahan. Bagian yang bisa dimanfaatkan adalah umbi dan daun. daunnya (daun muda) enak lho dibuat sayur.

Ubi jalar atau ketela rambat (ipomoea batatas L) adalah sejenis tanaman budi daya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, ubi jalar menjadi salah satu sumber makanan pokok yang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya juga daun mudanya dibuat sayuran. Sekitar 70 s/d 100 %, ubi jalar dikonsumsi di Negara tropis, termasuk Indonesia. 10 s/d 30 % digunakan sebagai bahan industry. Sementara di Papua dan Kepulauan Mentawai, ubi jalar digunakan sebagai bahan makanan pokok.

Ubi jalar dapat digunakan sebagai obat penyakit kuning, pembengkakan, rematik, asam urat, pegal linu, dan rabun senja. Semua penyakit ini dapat diatasidengan meminum air rebusan ubi jalar merahdicampur bahan-bahan lainnya. Khusus untuk rematik, asam urat , dan pegal linu, selain air rebusannya yang diminum, ubi rebusnya juga dimakan. Khusus untuk rabun senja, bukan air rebusannya yang diminum, melainkan ubinya yang dimakan.

Keistimewaan lain ubi jalar ini juga terletak pada kandungan seratnya yang sangat tinggi. Bagus untuk mencegah kanker saluran pencernaandan mengikat zat karsinogen penyebab kanker di dalam tubuh. Sangat bagus pula untuk mengatasi susah buang air.

Di Singapura, tepung ubi jalar 25% lebih mahal dari tepung terigu, di Jepang malah lebih tinggi lagi nilainya tepung ubi jalar ini. Makanya pemerintah Indonesia, perlu mencermati hal ini, karena produk ubi jalar berpotensi ekspor, asal jangan ubinya yang di ekspor tapi produksi pasca panen (off farm) dulu baru jual, selain yang dikonsumsi langsung masyarakat Indonesia, ini baru program dompet petani bisa tebal dan tentu sehat pulalah masyarakat Indonesia.

Ini kesempatan yang menarik, baik bagi kesehatan badan maupun kesehatan dompet petani. Artinya khusus kepada petani Indonesia, jangan abaikan lahan/sawah kosong pasca panen, isi kekosongan lahan (termasuk kekosongan waktunya) itu dengan menanam ubi jalar, atau jenis tanaman umbi lainnya. Menanam ubi jalar sangat gampang segampang menanam tongkat yang menghasilkan ubi kayu. Indonesia memang kaya. Alhamdulillah kita terlahir di Indonesia, patut disyukuri bersama.

Maka benarlah bahwa Amerika tidak bisa hidup tanpa Indonesia, namun Indonesia bisa hidup tanpa Amerika, maaf ya Mr. Hussein Barrack Obama, tapi tidak mengapa kan?!, Anda (Obama) bisa bangga dengan Indonesia juga, karena pernah hidup di Indonesia pada masa golden moment Anda (usia pembinaan yang sangat strategis) yang sangat penting itu. Maka buktikan pula baktimu buat Indonesia.

MULAI BANGUN JARINGAN PETANI MANDIRI INDONESIA, tempat kita berbagi ilmu dan wawasan agar kita tidak terjerat ketergantung pada pemerintah dan industri. VIVA PETANI INDONESIA.

Mandiri Petani dan Sehat Masyarakat Indonesia.

Salam Petani

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun