Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hilangkan Perasaan Takut Gagal

2 Juni 2010   17:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:47 1685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

PERASAAN takut gagal hampir selalu terlintas dalam hati kita. Perasaan seperti itu bukanlah sesuatu yang fitrah atau merupakan bawaan sejak lahir. Didikan sosiallah yang berperan besar dalam memberikan pengaruh akan perasaan seperti itu.

Keluarga kita kerap sekali menanamkan rasa takut gagal sewaktu kita masih anak-anak. Dengan begitu, bayang-bayang kegagalan selalu hadir di hadapan kita hingga kita dewasa. Berawal dari hal itulah kita menjadi takut akan suatu hal yang tidak kita ketahui. Akibat lebih lanjutnya, kita menjadi tidak berani mengerjakan suatu pekerjaan yang belum kita ketahui. Kita baru berani mengerjakannya bila kita sebelumnya telah mencobanya atau kita baru akan membuat suatu proyek niaga  (bisnis) bila telah mencontoh keberhasilan orang lain, akhirnya disebut LATAH dalam berusaha.

Hal ini tidak bisa dibenarkan. Sekalipun mereka memiliki prasarana yang lengkap dan persiapan yang sempurna untuk mengerjakan suatu pekerjaan, mereka tetap saja takut untuk melangkah karena takut gagal. Dr. Wyne W.Dyer dalam bukunya, 10 Secrets or Succes and Inner Peace mengatakan bahwa rasa takut gagal sangat menjangkiti masyarakat kita karena rasa takut itu sudah terekam dalam pikiran sejak masa anak-anak dan terus melekat sepanjang hidup. Terkadang kita merasa terkejut ketika baru pertama kali mendengar mengenai suatu hal. Hal itu karena fenomena kegagalan tidak memiliki wujud yang konkret dan dia abstrak adanya.....maka lawan rasa takut gagal itu.

Arti gagal secara sederhana adalah pandangan orang lain dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Kegagalan akan menjadi mustahil apabila Anda yakin bahwa tidak ada suatu pekerjaan yang harus dikerjakan hanya dengan cara-cara tertentu dan terarah sesuai dengan arahan orang lain. Memang dalam suatu kondisi, terkadang kita bisa pula gagal dalam menjalankansuatu tugas hanya karena mengikuti cara pandang kita pribadi (yang mungkin keliru). Yang terpenting disini bukanlah menilai suatu pekerjaan dengan penilaian pribadi. Tiadanya keberhasilan dalam usaha tertentu bukan berarti bahwa telah gagal secara pribadi, melainkan secara sederhana hanya gagal dalam usaha itu saja pada saat ini, namun lain waktu...yakin akan berhasil

Perasaan takut gagal akan mencegah kita untuk mengarungi pengalaman yang sangat banyak, menarik, dan berguna bagi kita. Orang-orang yang telah membebaskan dirinya dari perasan takut gagal, mereka adalah orang-orang yang paling berhasil yang pernah kita lihat.

Jangan khawatir dengan pandangan orang lain mengenai diri kita, juga cacian orang lain kepada kita. Ketika gagal untuk pertama kali, atau bahkan lebih dari sekali. Tidak perlu memikirkan hal itu sama sekali (abaikan saja). Akan tetapi bila telah mengalami satu kali kegagalan, jadikanlah kegagalan ini sebagai pintu menuju kesuksesan karena kegagalan memang benar-benar pintu gerbang kesuksesan. Orang yang tidak pernah mengalami kegagalan satu kali saja dalam hidupnya, secara umum tidak akan memperoleh keberuntungan dan kesuksesan. Kalaupun ada kesuksesan itu pun sangat jarang terjadi.

Tidak ada orang yang berhasil tanpa melewati beberapa kali kegagalan. Sebagaimana adanya kegagalan dalam hal tertentu, hal itu akan menjadikan kita mengenali titik-titik kelemahan dan kekuatan pada pribadi kita sendiri, sehingga dapat mengembangkantitik kekuatan Anda dan menghilangkan titik lemah/ancaman Anda. (baca juga Analisis SWOT, klik di sini)

Sudah menjadi kewajiban kita untuk dapat memisahkan dua hal ini, yaitu kegagalan dan kekuatan pribadi serta penghormatan pada diri pribadi. Maksudnya, kegagalan hendaknya sama sekali tidak menghilangkan penghormatan  kita kepada kepribadian sendiri karena kegagalan itu bukan berarti lemahnya kepribadian kita.

Bila seseorang berdasarkan penilaian pribadinya tidak membedakan antara kegagalan dan kesuksesan, semuanya itu akan menjadikannya tidak memiliki nilai kepribadian. Marilah kita merenung mengenai Thomas Alfa Edison. Seandainya dia menafsirkan bahwa semua pekerjaan yang ia lakukan sebagai bukti kepakaran dirinya dan ia anggap sebagai kegagalan, niscaya ia akan berhenti untuk terus berkarya setelah kegagalannya pertama kali. Niscaya ia akan menjuluki dirinya sendiri sebagai orang yang gagal dan tentu ia akan menghentikan usahanya untuk menyinari ala mini.

Memang benar bahwa perasaan takut gagal adalah batu sandungan yang akan menghalangi langkah kita menuju kemajuan sehingga kita menjadi terbelenggu dalam keadaan cemas dan menderita karena banyaknya urusan. Hal itu, intinya adalah karena kita takut gagal. Bukankah waktu belum terlambat untuk menghilangkan perasaan bersalah ini? Dan tidak ada kata terlambat untuk berubah lebih baik...Insya Allah.

Berikut saya tampilkan video Mario Teguh GW "Mengatasi Rasa Takut"

Mari membangun pikiran positif kita…Sukses untuk Anda!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun