Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Banyak Terkecoh! Surya Paloh Gercep Deklarasi Anies Capres 2024, Ini Kalkulasinya?

6 Oktober 2022   08:05 Diperbarui: 6 Oktober 2022   09:46 1780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingat bahwa deklarasinya dua parpol itu, Gerindra dan NasDem belum final, masih bisa berubah bila ada kode balik dari Megawati dan Jokowi. 

Empat anak bangsa ini berada satu rel di pemerintahan saat ini. Bisa jadi ada diskusi belakang layar antara Jokowi dan Jusuf Kalla menciptakan formasi paradoks yang publik tidak ketahui.

Catat baik-baik nama ini, Megawati, Jusuf Kalla, Jokowi, Prabowo dan Surya Paloh yang menggoreng bola Pilpres 2024. Entah pecah kongsi atau tidaknya, kita tunggu selanjutnya, tidak ada kawan dan lawan yang abadi, kecuali kepentingan.

Gerindra satu tingkat diatas NasDem dari faktor kemudahan berkoalisi dan juga Prabowo lebih luwes menerima cawapres daripada Anies. Gerindra cuma butuh satu parpol saja, sudah terpenuhi ambang batas 20 persen presidential threshold.

Sudah bisa dipastikan bahwa Surya Paloh dan Jusuf Kalla tidak menyetujui Agus Harimurti Yudhoyono/AHY (Ketum Demokrat) sebagai cawapres.

Kembali sama Prabowo, saat deklarasi dirinya tidak menyebut Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (Ketum PKB) sebagai Cawapres.

Jadi sama sekali koalisi NasDem dengan Demokrat dan PKS, belum final. Sama Gerindra dan PKB juga semua masih goyang, karena semuanya hati-hati memilih cawapres.


Penulis dari awal selalu mengatakan dan menulis bahwa Pilpres 2024 ini yang menentukan lengkapnya keterpilihan paslon capres di masyarakat ditentukan baik buruknya cawapres, salah pilih cawapres akan hangus di Hari "H".

Rakyat dan bangsa ini hanya bisa berharap semoga Pilpres 2024 mendatang bukan hanya menjadi ajang suksesi calon pemimpin di negeri ini, dimana ujungnya hanya bagi-bagi kursi kekuasaan di pemerintahan dan BUMN.

Semoga Pemilu dan Pilpres 2024 bisa lebih baik dari sebelumnya dan menjadi momentum dalam pendewasaan dan kesadaran politik serta berdemokrasi.

Sekaligus memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat menuju Indonesia Modern bebas dari korupsi.

Ini yang paling penting para elit parpol untuk tidak melakukan korupsi setelah duduk di parlemen dan pemerintahan serta di BUMN, rakyat sudah jenuh dan capek saksikan keserakahan elit melalui korupsi.

Bagaimana pendapat Anda?

Jakarta, 6 Oktober 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun