Saat senja mulai terbenam perlahan di langit Sleman, dan jalanan Kaliurang mulai ramai oleh kendaraan pulang kerja, saya memutuskan untuk menyambangi sebuah tempat nongkrong yang sedang ramai dibicarakan di media sosial, Ropang Village.Berlokasi di Jalan Kaliurang KM 9,5, kafe ini tak terlalu mencolok dari luar. Bangunannya sederhana, dengan dominasi nuansa putih dan kayu. Namun begitu kaki melangkah masuk, suasana hangat langsung terasa. Lampu-lampu kuning redup berpadu dengan tatanan meja kayu yang ditata lapang, dikelilingi tanaman hijau yang seolah menyambut setiap pengunjung untuk duduk dan bersantai.
Kafe Ropang dengan Nuansa Santai
Ropang Village memang menjadikan roti panggang sebagai menu andalan. Tapi lebih dari sekadar sajian, tempat ini mengusung konsep tempat nongkrong yang nyaman dan bersahabat, baik untuk sendiri maupun beramai-ramai.
Saat saya tiba, waktu menunjukkan pukul 17.20 WIB. Masih cukup lengang, namun pelan-pelan mulai berdatangan mahasiswa dengan tas punggung, pekerja muda yang baru lepas dari kantor, dan pasangan muda yang mencari tempat santai untuk ngobrol.
Saya memilih duduk di area outdoor. Suasana saat itu cukup adem, dengan langit gelap terang dengan hiasan bintang yang menenangkan. Di meja sebelah, ada dua perempuan muda yang sedang menikmati minuman dan ropang sambil sesekali memotret makanan mereka.
Setelah menunggu beberapa menit pesanan kami pun datang, ropang kornet telur, indomie telur, es kopi susu gula aren, dan minuman lainnya. Ropangnya disajikan hangat, potongannya tebal dengan tekstur renyah di luar tapi lembut di dalam. Sementara kopinya pas---tidak terlalu manis, dengan rasa kopi yang masih terasa meski dicampur susu.
Suasana yang Nyaman dan Bersahabat
Sambil menikmati hidangan, saya mengamati sekeliling. Ropang Village punya banyak spot duduk: dari kursi rotan dengan bantal empuk di area indoor, sampai meja panjang yang cocok untuk kerja kelompok. Wi-Fi tersedia dan colokan listrik juga cukup banyak---ideal buat yang ingin kerja atau belajar di luar rumah.
Saya sempat berbincang dengan Rina (20), salah satu pengunjung yang saya temui di sana. Ia mahasiswa UGM jurusan Ilmu Komunikasi, dan mengaku sudah beberapa kali datang ke Ropang Village.
"Aku pertama kali ke sini diajak temen kuliah," katanya sambil tersenyum. "Awalnya mikir, palingan cuma tempat makan roti panggang biasa. Tapi ternyata tempatnya nyaman banget. Cocok buat nugas, ngobrol, atau sekadar me time."
Ketika saya tanya soal menu favoritnya, Rina menjawab tanpa ragu. "Ropang pisang cokelatnya enak banget, apalagi kalau masih hangat. Tapi aku juga suka Indomienya, toppingnya bisa pilih-pilih dan porsinya pas."
Ia menambahkan bahwa harga di Ropang Village cukup terjangkau untuk kantong mahasiswa. "Minumannya sekitar belasan ribu, ropang juga nggak sampai dua puluh ribu. Worth it sih buat tempat senyaman ini."