Mohon tunggu...
Hasnah Shinta Pratiwi
Hasnah Shinta Pratiwi Mohon Tunggu... Lainnya - Hasnah Shinta Pratiwi

Mahasiswa Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Universitas Aisyiyah Yogyakarta Terapkan Perkuliahan Hybrid Learning System Dengan Beberapa Syarat yang Harus Dipenuhi

22 Januari 2022   21:34 Diperbarui: 26 Januari 2022   14:42 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 membuat banyak perubahan, termasuk dalam bidang pendidikan. Pembelajaran daring secara paksa diterapkan sejak pandemic masuk ke Indonesia. Pembelajaran secara daring ini menyebabkan sebagian mahasiswa mengalami stress. Stressor yang paling menyebabkan stress yaitu kesulitan memahami materi secara daring dan kekhawatiran tertular covid-19.

Upaya Universitas Aisyiyah Yogyakarta untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 ini adalah dengan menerapkan metode hybrid learning. Hybrid learning system adalah metode pembelajaran yang menggabungkan atau mengkombinasikan antara pembelajaran daring dengan pembelajaran tatap muka. Sehingga pelaksanaannya ada kalanya peserta didik dan tenaga pendidik bertatap muka langsung di kelas. Adanya kalanya melakukan pembelajaran jarak jauh.

Dengan menerapkan hybrid learning system diharapkan aktifitas belajar mengajar bisa jauh lebih optimal dan dapat meningkatkan semangat untuk menjalankan perkuliahan ke depannya. Sebab ada kalanya diperlukan interaksi sosial antara peserta didik dengan tenaga pendidik. Adanya metode  hybrid learning  ini memungkinkan pembelajaran menjadi lebih profesional untuk menangani kebutuhan belajar dengan cara yang paling efektif, efisien, dan memiliki daya tarik yang tinggi. Peran pendidik dalam pembelajaran hybrid ini juga sangat penting karena hal ini memerlukan transformasi pengetahuan isi dan hybrid learning sebagai alat. Kunci dari semua ini terletak pada peran pengajar dalam mengelola pembelajaran berbasis hybrid learning system.

Universitas Aisyiyah Yogyakarta telah mempersiapkan segala sesuatu untuk pembelajaran hybrid tersebut. Termasuk salah satunya ialah mengadakan test rapid, GeNose bagi siswa dan dosen. Tidak hanya itu, Universitas Aisyiyah Yogyakarta juga mengadakan vaksinasi bagi seuluruh civitas akademika guna mendukung pelaksanaan kuliah tatap muka. Vaksinasi menjadi syarat penting agar perkuliahan praktikum tatap muka dapat dilaksanakan secara maksimal.

Sistem perkuliahan dengan metode hybrid learning ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan metode ini adalah :

  1. Kesempatan dalam bersosialisasi, metode pembelajaran ini dapat membuka kesempatan bagi peserta didik dalam bersosialisasi. Dengan bertemu langsung, dapat membuka kesempatan dalam berinteraksi dengan guru, dosen maupun teman-teman peserta didik.
  2. Dapat memahami materi lebih baik, dengan sistem pembelajaran ini, dapat mempermudah dalam memahami pembelajaran. Dengan tatap muka ini pembelajaran akan lebih efektif. Dan apabila peserta didik tidak memahami suatu pembelajaran tentunya lebih mudah untuk bertanya langsung.
  3. Memulihkan kesehatan fisik dan mental, metode ini dapat membantu dalam memulihkan kesehatan fisik dan mental akibat terus-menerus berdiam diri dirumah dan mengikuti pembelajaran. Dengan bertemu teman sekelas dan juga pengajar maka hal ini bagus dalam kesehatan mental agar tidak mudah stress dan juga tertekan.
  4. Tetap memanfaatkan teknologi, hybrid learning system tetap memanfaatkan teknologi, dimana Indonesia sendiri memang masih ketinggalam dalam hal pemanfaatan teknologi di dunia pendidikan. Dengan adanya hybrid learning system ini tidak menutup pemanfaatan tersebut.

Selain memiliki kelebihan, hybrid learning juga punya sejumlah kekurangan atau kelemahan. Seperti :

  1. Mengalami kesulitan dalam mengatur jadwal belajar harian, kegiatan pembelajaran secara hybrid berubah sesuai dengan shift masuk ke kampus. Metode pembelajaran ini dapat mempersulit dalam mengatur jadwal belajar harian. Sehingga perlu disiplin tinggi dan focus yang tinggi juga agar bisa mengatur jadwal belajar dengan baik.
  2. Potensi penyebaran Covid-19 lebih tinggi, konsekuensi ketika dilakukan metode hybrid learning adalah potensi penyebaran Covid yang lebih tinggi. Apabila penggunaan protocol kesehatan tidak dilakukan secara ketat maka akan sangat berdampak pada penyebaran Covid- 19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun