Mohon tunggu...
Hasnaul Fajriyah
Hasnaul Fajriyah Mohon Tunggu... Mahasiwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mitos atau Ibadah? Tradisi Mandi Malam Jumat pada Tanggal 14 Hijriah

9 Maret 2025   20:59 Diperbarui: 9 Maret 2025   21:01 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Di beberapa daerah di Indonesia, khususnya Kalimantan, terdapat tradisi mandi malam Jumat yang dilakukan setiap tanggal 14 dalam kalender Hijriah. Masyarakat yang menjalankan ritual ini meyakini bahwa malam tersebut memiliki keistimewaan tertentu, sehingga mereka melakukan mandi khusus sebagai bentuk penyucian diri dan pencarian keberkahan.

Makna dan Tujuan

Mandi ini bukan sekadar membersihkan tubuh, tetapi juga dimaknai sebagai upaya mensucikan diri secara spiritual. Selain itu, beberapa orang melakukannya dengan harapan mendapatkan keberkahan, memperlancar jodoh, atau bahkan menghilangkan pengaruh buruk yang diyakini sebagai penghambat pernikahan. Tradisi ini diwariskan secara turun-temurun dan masih dijalankan oleh sebagian masyarakat hingga kini.

Prosesi Ritual

Ritual ini biasanya dipimpin oleh seorang tokoh tradisi yang membimbing pelaksanaannya. Mandi dilakukan tepat pada tengah malam, pukul 00.00, saat posisi bulan sejajar dengan kepala. Sebelum prosesi utama, peserta terlebih dahulu melakukan mandi hadas, dilanjutkan dengan mandi sembilan, mandi kembang, dan diakhiri dengan wudhu. Air yang digunakan dalam ritual ini umumnya berasal dari sumur tertentu yang dianggap memiliki nilai spiritual tinggi, seperti yang terdapat di Lawahan, Kabupaten Tapin.

Tata cara mandi ini dilakukan secara berurutan:

1. Mandi sembilan, yaitu mengguyurkan air ke bagian tubuh tertentu sambil membaca doa:

  • Air diguyurkan ke sisi kanan dengan membaca Y Rahman.
  • Air diguyurkan ke sisi kiri dengan membaca Y Rahim.
  • Air diguyurkan ke kepala dengan membaca Y Allah.
  • Gerakan ini diulang sebanyak tiga kali.

2. Mandi kembang, menggunakan bunga kenanga, mawar, melati, serta bunga lain yang disesuaikan.

3. Guyuran terakhir, disertai pembacaan ayat-ayat Al-Qur'an seperti Surah Yusuf ayat 4, Al-Baqarah ayat 165, dan Ali Imran ayat 141, serta doa khusus.

Tinjauan Islam terhadap Tradisi Ini

Menurut pandangan fiqh Islam, ada beberapa kaidah yang digunakan dalam menilai sebuah tradisi, di antaranya:

  • Al-'Aadah Muhakkamah, yang menyatakan bahwa kebiasaan yang sudah lama berlangsung dapat dijadikan dasar hukum selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
  • Al-Umuru Bi Maqashidiha, bahwa suatu amalan dinilai berdasarkan niat dan tujuannya. Jika niatnya baik dan tidak bertentangan dengan nilai Islam, maka amalan tersebut dapat diterima.
  • Al-Ashlu Fi Al-Asyya' Al-Ibahah, yang berarti hukum asal sesuatu adalah mubah (boleh) kecuali ada dalil yang melarangnya.


Tradisi mandi malam Jumat pada tanggal 14 Hijriah merupakan warisan budaya yang masih dipraktikkan oleh sebagian masyarakat. Walaupun tidak ada dalil yang secara khusus menetapkan keutamaan mandi pada malam tersebut, tradisi ini tetap dijalankan sebagai bagian dari usaha penyucian diri dan memperoleh keberkahan. Selama niatnya baik dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam, tradisi ini dapat dianggap sebagai bagian dari kearifan lokal yang terus dipertahankan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun