Mohon tunggu...
Hashifa Nadzwa Roliskana
Hashifa Nadzwa Roliskana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penyelidikan Penyebab Ikan Mati di Sungai Cileungsi

23 Mei 2023   17:00 Diperbarui: 23 Mei 2023   17:09 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) menemukan ribuan ikan mati di Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hal ini diduga diakibatkan oleh aliran tercemar limbah bahan beracun dan berbahaya (B3). Kondisi ini dimulai sekitar pukul 02.00 WIB pada hari Kamis, ditemukan sejumlah ikan mabuk dan mati, sedangkan pada hari Rabu, 5 April 2023 pukul 23.00 WIB terpantau kualitas air sungai dalam kondisi normal. Pencemaran diperkirakan terjadi dari hulu sampai hilir sungai dengan kepekatan pencemaran yang cukup tinggi.

Telah dilakukan pemantauan oleh tim KP2C di beberapa titik, seperti Jembatan Leuwikaret, Kecamatan Klapanunggal dan Jembatan Cikuda, Wanaherang, Kabupaten Bogor, pada hari Rabu, 5 April pukul 23.00 WIB, terpantau kualitas air sungai dalam kondisi normal. Namun, keesokan harinya ditemukan ikan mati dan jumlah yang banyak. Tim KP2C menduga bahwa sumber pencemaran limbah berada di antara jembatan Leuwikaret, Klapanunggal dengan jembatan Wika, Tlajung Udik. Aliran sungai yang membawa ikan-ikan mati tersebut telah berlangsung lebih dari 24 jam.

Oleh karena itu, penting untuk dilakukan penyelidikan agar dapat diketahui secara pasti penyebab ikan-ikan mati di Sungai Cileungsi. Di sisi lain, Polsek Cileungsi, Polres Bogor, melakukan penyelidikan terhadap ribuan ikan mati di Sungai Cileungsi yang diduga disebabkan oleh pencemaran limbah bahan beracun dan berbahaya (B3). Pihak Polsek Cileungsi saat ini sedang melakukan koordinasi dengan Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor dan beberapa instansi lain yang terkait untuk melakukan uji laboratorium terhadap sampel air dari Sungai Cileungsi. Kompol Zulkarnaen mengatakan, peristiwa kematian ribuan ikan di Sungai Cileungsi ini cukup mencuri perhatian warga. Terlihat beberapa masyarakat yang berada di aliran sungai, memanfaatkan kejadian ini dengan mengambil ikan-ikan yang mati untuk dikonsumsi. Padahal diduga ikan-ikan tersebut mati karena B3, sehingga ikan yang akan dikonsumsi tersebut berbahaya bagi yang mengonsumsi.

Seorang warga Desa Bojong Kulur bernama Kinan mengatakan bahwa kejadian sungai yang berbusa dan tercium bau limbah kimia tidak hanya sekali ini saja terjadi, tetapi sudah pernah terjadi sebelumnya. Sungai tersebut berbau menyengat, baunya seperti bahan kimia, yaitu pemutih pakaian. Warga tersebut mengatakan dirinya sampai tersedak ketika menghirup bau sungai yang menyengat tersebut. Kesaksian warga lain mengaku bau menyengat tersebut membuat dirinya bersin-bersin. Pencemaran diduga berasal dari pabrik di tepi Cileungsi. Peristiwa ini terjadi sekitar akhir Juli tahun 2022. Dapat disimpulkan bahwa kejadian ini sudah sering terjadi, tetapi sampai saat ini masih saja terjadi. Seharusnya perlu dilakukan tindakan tegas oleh pemerintah bagi pabrik-pabrik yang membuang limbah ke sungai maupun pihak yang tidak bertanggung jawab lainnya.
 
Jika pencemaran limbah ini tidak ditangani dengan cepat akan mengancam habitat sungai. Maka dari itu, pemerintah perlu segera melakukan upaya penyelidikan terhadap penyebab kematian dari ribuan ikan di Sungai Cileungsi, sehingga kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali. Peristiwa yang telah terjadi di tahun 2022, tidak ditangani dengan baik, sehingga pada tahun 2023 terjadi kembali, tetapi akibatnya lebih daripada sebelumnya. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, Ade Yana Mulyana, untuk menanggapi keluh kesah masyarakat akan membuat rencana. Beliau mengatakan terdapat rencana untuk memantau pabrik pembuang limbah di Sungai Cileungsi menggunakan CCTV. Hal ini diharapkan dapat mengidentifikasi titik awal jika terjadi pencemaran dan pabrik tersebut dapat segera ditindaklanjuti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun