Mohon tunggu...
hasan daulah
hasan daulah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Lebih akrab di panggil Jon kelahiran dari Kudus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merawat Keberlanjutan Hidup ala Gusjigang

18 November 2022   13:24 Diperbarui: 18 November 2022   13:25 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Persaudaraan dalam agama Islam sudah di ajarkan jauh-jauh hari oleh para utusan Allah yakni oleh para nabi dan rasulnya, Islam adalah agama demokratis di mana tidak ada sekat batasan-batasan antara siapapun, maka dengan itu lah agama Islam itu sangat bersifat sosialistik, manusia dengan manusia lainnya sama persisnya tidak ada kasta atas dan kasta bawah bila kita cermati batasan kasta tersebut tidak lah manusiawi, manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup mandiri secara individu pasti di dalam rasa hati paling dalam membutuhkan peran orang lain untuk keberlangsungan hidup. Pada zaman sekarang sosial-sosial itu mudah untuk di lakukan setelah pandemi panjang menghalang kini saatnya kembali hidup normal untuk saling berinteraksi mulai dari keluarga, saudara, teman, saudara seiman dan saudara sedunia dengan tujuan kebaikan.

Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial, bersosial pun juga tidak ada syarat wajibnya bagi manusia oleh karena itu hidup tanpa bersosial adalah tindakan kurang baik di kehidupan. Kehidupan sosial tidak lepas dari masalah ekonomi bagi banyak orang, tentunya selain manusia harus saling bersosial ada kewajiban yakni bertahan menjalani kehidupan, menafkahi keluarga dengan cara bekerja karena di dalam peran sosial itu sendiri ada kebutuhan untuk hitungan lanjut hidup.

Menganut konsep cara hidup oleh para wali di Indonesia, salah satunya wejangan dari Raden Ja'far Shodiq atau yang lebih di kenal dengan nama panggilan sunan Kudus, saat beliau menyebar luaskan agama Islam di Kudus sedari awal sudah memberikan contoh baik dalam kehidupan sehari-hari, pada zaman dahulu Kudus adalah bagian selat Muria yang dimana menjadi pusat sentral perdagangan luas berbagai negara, pada sistem perdagangan itulah sunan Kudus mengarahkan bagaimana cara berdagang yang baik tidak adanya tipu daya dalam praktek jual-beli, maka dengan adanya sistem jual-beli yang bersih dan sehat jauh dari perdagangan riba atau lebih mementingkan untung masyarakat akan merasakan kehidupan yang sejahtera, wejangan kehidupan itu lebih di kenal dengan nama Gusjigang yang mempunyai  tiga yaitu Gus berarti bagus akhlak dan budi pekertinya, kata ji berarti di perintahkannya untuk selalu mengaji atau belajar dan kata gang menjelaskan untuk berdagang secara benar agama Islam telah mengajarkan. 

Manusia tidak boleh semena-mena dalam melakukan hal tidak boleh merasa paling berkuasa karena hanya Allah yang mahakuasa dan manusia itu sejajar atau setara hidup secara Egaliter bila menganut wejangan oleh sunan Kudus masuk ke kriteria Gus yang berarti bagus, bagus adalah baik tingkah lakunya terutama adabnya bahkan sepandai-pandainya orang bilamana tidak mempunyai adab sama saja seperti tidak mempunyai ilmu karena adab itu di atas ilmu, peran sunan Kudus bagi masyarakat luas khususnya pada kota kretek ini membuat sadar untuk selalu berbuat kebaikan dan berakhlak, Selian manusia harus mempunyai akhlak yang baik agama Islam pun mewajibkan bagi setiap umat muslim untuk menuntut ilmu perintah itu pun di lakukan oleh sunan Kudus dengan belajar kepada guru-gurunya setelah belajar mengenai ilmu agama beliau berdakwah di kota kudu ini, dan menyebarkan agama dan paham kehidupan seperti, oleh karena itu sunan Kudus memberikan wejangan kehidupan yang sudah masuk dalam sebuah filosofi Gusjigang, nahh mengaji ini salah satu ajaran sunan Kudus guna memperbaiki paham masyarakat kota Kudus menjadi lebih baik lagi dan mengetahui mana yang benar dan mana yang salah  tidak terbatas hanya pada masyarakat kota Kudus saja wejangan ini bisa buat prinsip hidup kita semua mulai dari belajar menambah ilmu pengetahuan dan selalu mengamalkannya,

Gusjigang mempunyai makna bagus, mengaji dan berdagang, berdagang ini salah satu upaya untuk menambah pundi-pundi ekonomi guna melanjutkan kehidupan, namun masalah jual beli harus di perhatikan betul dalam menjalankannya tidak boleh asal menjual atau membeli akan tetapi kita harus menyadari aspek-aspek saat kita berdagang maupun membeli barang, berdagang bisa di lakukan oleh banyak orang dengan mudah di zaman sekarang melalui media online sangat di minati oleh khalayak kaum milenial, dengan adanya sosial media barang dagangan bisa sangat mudah untuk di perkenalkan ke kalayak umum, dengan adanya sosial media sangat membantu manusia dalam urusan jual beli bahkan tidak usah repot-repot datang ke toko untuk membelinya ada cara memesan online dan menunggunya barang yang beli akan di antar ke rumah pesanannya, Selian itu juga media sosial di zaman sekarang bisa di gunakan banyak untuk kebaikan mulai dari saling saring wawasan pengetahuan, maka berbijaklah dalam penggunaan media sosial, wejangan gusjigang ini bisa menjadi panutan untuk melatih kita untuk terus berbenah dalam urusan kebaikan di dunia dan di akhirat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun