Mohon tunggu...
Adek Dosen
Adek Dosen Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Halo, saya seorang dosen di bidang Manajemen Pendidikan. Saya memiliki minat besar pada pengembangan kepemimpinan pendidikan, supervisi pendidikan, dan pemberdayaan tenaga pendidik untuk menghadapi tantangan era digital. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat di Administrasi dan Manajemen Pendidikan, saya aktif dalam penelitian, publikasi, dan berbagai pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Saya juga sering terlibat dalam seminar nasional dan internasional sebagai pembicara untuk berbagi pengalaman dan wawasan. Di Kompasiana, saya menulis seputar isu-isu pendidikan, strategi kepemimpinan sekolah, teknologi dalam pembelajaran, hingga kebijakan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman. Mari berdiskusi dan berkolaborasi demi kemajuan dunia pendidikan kita!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PENINGKATAN KAPASITAS GURU MTs MELALUI DESIMINASI PENELITIAN MODEL KEPEMIMPINAN DIGITAL KEPALA SEKOLAH DI MAU TECHNO SCIENTIST MALANG

30 November 2024   21:37 Diperbarui: 30 November 2024   21:35 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Proses Desiminasi Model Kepemimpinan Digital Kepala Sekolah kepada Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Upaya mendukung pengelolaan sekolah berbasis teknologi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan kegiatan desiminasi hasil penelitian dengan tema Model Kepemimpinan Digital Kepala Sekolah. Penelitian ini dipimpin oleh Prof. Dr. Bambang Budi Wiyono, M.Pd., dan berfokus pada penerapan kepemimpinan transformasional yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam manajemen sekolah. Acara yang berlangsung di MAU Techno Scientist Malang ini dihadiri oleh puluhan guru dari berbagai Madrasah Tsanawiyah (MTs), dengan harapan dapat memberikan wawasan baru dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Prof. Dr. Bambang Budi Wiyono, M.Pd., dalam sambutannya, menjelaskan bahwa model kepemimpinan ini dirancang untuk menjawab tantangan dunia pendidikan di era digital. "Seorang kepala sekolah harus menjadi motor penggerak transformasi teknologi di institusi pendidikan. Tidak hanya memimpin dengan visi yang jelas, tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi untuk mewujudkan visi tersebut," ujarnya. Penelitian ini menyoroti pentingnya integrasi empat dimensi utama kepemimpinan transformasional, yaitu idealized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, dan individualized consideration. Dalam penerapannya, kepala sekolah harus mampu memberikan teladan yang karismatik, memotivasi dengan visi besar, mendorong inovasi, dan memperhatikan kebutuhan individu setiap anggota sekolah. Keempat dimensi ini menjadi kerangka utama dalam implementasi model kepemimpinan digital.

Selama sesi utama, para peserta diperkenalkan pada langkah-langkah strategis yang dapat diterapkan di sekolah masing-masing. Tahap awal adalah melakukan analisis kondisi sekolah melalui pendekatan SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dengan bantuan teknologi. "Analisis yang dilakukan dengan perangkat digital akan memberikan data yang lebih cepat, akurat, dan dapat digunakan sebagai dasar dalam merancang program sekolah," jelas salah satu anggota tim peneliti.

Setelah analisis dilakukan, langkah berikutnya adalah perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah yang berbasis pada kebutuhan dan potensi lokal. Dalam hal ini, teknologi tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga menjadi media untuk membangun komunikasi yang lebih efektif di lingkungan sekolah. Sesi diskusi kelompok memberikan kesempatan kepada guru untuk mempraktikkan proses ini secara langsung. Salah seorang guru peserta menyatakan, "Latihan seperti ini sangat membantu kami memahami langkah-langkahnya. Sekarang kami tahu bagaimana memulai transformasi di sekolah kami."

Tak hanya teori, tim peneliti juga menyajikan studi kasus dari sekolah yang telah berhasil menerapkan model ini. Contohnya, penggunaan aplikasi untuk memonitor kinerja guru dan siswa, serta pengelolaan administrasi secara daring. Studi kasus ini mendapat perhatian besar dari peserta yang ingin mengadopsi strategi serupa. "Kami sangat termotivasi melihat hasil nyata dari sekolah lain. Ini menunjukkan bahwa perubahan itu mungkin terjadi," ungkap seorang peserta lainnya.

Sebagai bagian dari acara, tim peneliti memberikan simulasi evaluasi program sekolah menggunakan alat digital. Para peserta diajarkan bagaimana melakukan evaluasi konteks, input, proses, dan hasil dengan bantuan perangkat lunak sederhana. Evaluasi ini bertujuan untuk mengukur efektivitas program sekolah serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan. "Evaluasi berbasis teknologi sangat membantu kami untuk memahami kelemahan dan kekuatan program yang telah dilaksanakan," kata seorang guru dengan antusias.

Di akhir kegiatan, para guru peserta menyepakati pentingnya melanjutkan transformasi ini di sekolah masing-masing. Sebagai tindak lanjut, tim peneliti UM akan menyediakan pendampingan dan pelatihan daring lanjutan. Prof. Bambang menutup acara dengan pernyataan yang menginspirasi, "Transformasi digital adalah kebutuhan, bukan pilihan. Mari kita bergerak bersama untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang."

Kegiatan desiminasi ini menjadi bukti nyata kontribusi Universitas Negeri Malang dalam mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia. Melalui pendekatan kepemimpinan digital, sekolah-sekolah diharapkan dapat semakin adaptif terhadap perubahan zaman dan mampu menciptakan lingkungan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan era digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun