Mohon tunggu...
Hasan Ali Rafsanjani
Hasan Ali Rafsanjani Mohon Tunggu... -

Mulailah dengan sesuatu yang baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memanfaatkan Memori Implisit

25 Maret 2015   01:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:05 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

الرحمن، علم القرآن، خلق الإنسان، علمه البيان.

Begitulah bunyi salah satu potongan ayat al-quran yang jelas menerangkan bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya ciptaan.

Diantara banyaknya ciptaan Allah SWT, hanya manusia lah yang Allah karuniakan akal atau sering kita sebut otak. Selain untuk berfikir otak pun berfungsi sebagai penyimpan memori atau daya ingat manusia.

Perkembangan struktur kognitif otak manusia terbagi menjadi 3 bagian:

-Memori Implisit

Memori Implisit adalah penggilan tidak sadar, sebagian besar kebiasaan dan ketrampilan.

-Memori Eksplisit

Memori Eksplisit adalah memori sadar yang disengaja, secara umun berupa fakta, nama, dan peristiwa.

-Memori Kerja

Memori Kerja adalah penyimpanan jangka pendek dari informasi yang aktif diproses.

Dari ketiga jenis memori ada satu memori yang begitu menarik untuk dibahas, yaitu memori implisit. Memori implisit biasanya terjadi pada anak usia sebelum lima tahun, pada masa itu sering kita sebut “golden age” atau masa keemasan. Pada masa itu banyak orang tua memberikan berbagai macam jenis perlakuan yang pastinya sangat berdampak besar pada perkembangan kognitif anak. Kita tidak perlu heran ketika mendengar kabar bahwa ada anak berusia lima tahun dan dia telah berhasil menghafal al-qur’an, itu semua bukan tanpa sebab melainkan perjuangan orang tua yang memanfaatkan masa tersebut dengan memberikan hafalan-hafalan al-qur’an kepada sang anak, yang pastinya tidak melalui memori eksplisit melainkan memori implisit. Sehingga sang anak dapat dengan enjoy menerima apa yang diberikan oleh orang tua tanpa disadarinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun