Mohon tunggu...
Muhammad Harun Sukarno
Muhammad Harun Sukarno Mohon Tunggu... Akuntan - NIM 55521120014, Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

UNIVERSITAS MERCU BUANA, PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI, MATA KULIAH PAJAK INTERNASIONAL - P552120005 - Kamis 19:30-22:00 (XC-008) (Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak) UNIVERSITAS MERCU BUANA, PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI PEMERIKSAAN PAJAK - P552120006 - Sabtu 14:30-16:59 (I-404) (Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 15_Pemeriksaan Pajak

30 Juni 2023   15:31 Diperbarui: 30 Juni 2023   15:37 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: polstontax.com

Pada tahapan berikutnya, Aristoteles membagi dengan yang pertama adalah  (prote ousia) sebagai bagian dari deutera ousia. Bagian yang pertama tidak ada hal yang mendasari dan tidak dapat disebabkan oleh apapun. Hal lainnya merupakan bagian yang dapat diprediksi sebagai bagian dari yang pertama. Socrates mengklasifikan manusia dan makhluk hidup kedalam bagian yang pertama yang saling berhubungan dengan kondisi tertentu dari suatu zat. Hubungan antara teori tersebut dengan kertas kerja audit adalah subtansi keduanya diperlukan dalam aktivitas dan pelaksanaan audit. Sebagaimana yang diketahui bahwa kertas kerja audit pajak digolongkan dalam dua model yaitu Platon Eikasia, Pistis (kesan pancaindra), dua garis membagi, Dianoia, Noesis dan Model Aristoteles Satu Substansi 9 kategori yang merupakan kata kerja/property.

Eikasia atau sering disebut dengan persepsi dan bayangan pada audit adalah berbagai pandangan auditor dalam bentuk opini yang diperoleh dari informasi lainnya yang berhubungan dengan jenis karakteristik suatu instansi. Saat pemeriksaan pajak, akan terlihat bagaimana karakteristik suatu bidang usaha dan operasional usaha. Kemudian dengan data tersebut auditor dapat beropini dan berasumsikan tentang banyak hal didalamnya. Konsepsi mendasar dari perspektif instansi adalah usaha ingin selalu mendapatkan keuntungan bagaimanapun caranya.

Pistis yang disebut dengan kesan pancaindra merupakan hal yang dapat dirasakan melalui kelima indra seperti proses pengamatan yang dilakukan oleh auditor baik dari didalam maupun diluar kantor. Dalam SOP yang berlaku, auditor akan melakukan proses audit dengan cara berkunjung ke perusahaan yang diaudit. Hal tersebut dilakukan oleh auditor dengan melihat pada suatu kebenaran eksistensi atau keberadaan bidang usaha yang dijalani, kepemilikan asset dan bagaimana kondisi instansi tersebut.

Pada dua garis membagi, hal yang berkaitan dengan pengetahuan dari perpajakan yang bersifat informatif dijadikan sebagai bagian dari proses tanya jawab oleh auditor. Pemeriksa atau auditor yang sebelumnya telah membuat proses mirroring yaitu kontekstualisasi terhadap kesalahan dan koreksi pada pemeriksaan sebelumnya. Sedangkan yang dikatakan sebagai pihak terkait ini merupakan auditor yang dapat membuat konfirmasi terhadap pihak yang memiliki kompetensi/PIC dalam Pistis dan Eikasia. Setelah proses tersebut dilakukan, auditor akan melakukan proses pencarian fakta dan temuan atas teory pistis dan eikasia.

Selanjutnya adalah Dianoia (logika abstrak matematika) yang merupakan opini terhadap suatu kesimpulan dalam proses penghitungan ulang yang dilakukan oleh instansi. Auditor memiliki kewajiban untuk melakukan double crosscheck terhadap ketidakwajaran yang ditemukan dan kesalahan yang dilakukan oleh wajib pajak.

Berikutnya adalah Noesis (Arete)yang merupakan proses pengujian kebenaran dan kecocokan data dari wajib pajak berdasarkan SAK dan aturan pajak yang berlaku. Auditor memiliki tugas dengan meneliti satu per satu rincian data perusahaan dan pemerintah apakah terjadi penyimpangan atau tidak.


Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno, 2023 
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno, 2023 

Model Aristotle Satu Substansi 9 kategori yang merupakan kata kerja/property

Aristoteles dalam terorinya mengemukakan suatu konsep yang bersifat universal. Aristoteles telah menyusun sepuluh konsep yang disebut sebagai kategori yaitu:

  • Substansi
  • Kuantitas
  • Kualitas
  • Relasi
  • Lokasi
  • Waktu
  • Posisi
  • Kepemilikian
  • Aktif dan
  • Habit

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno, 2023 
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno, 2023 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun