Mohon tunggu...
Muhammad Harun Sukarno
Muhammad Harun Sukarno Mohon Tunggu... Akuntan - NIM 55521120014, Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

UNIVERSITAS MERCU BUANA, PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI, MATA KULIAH PAJAK INTERNASIONAL - P552120005 - Kamis 19:30-22:00 (XC-008) (Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak) UNIVERSITAS MERCU BUANA, PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI PEMERIKSAAN PAJAK - P552120006 - Sabtu 14:30-16:59 (I-404) (Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 15_Pemeriksaan Pajak

30 Juni 2023   15:31 Diperbarui: 30 Juni 2023   15:37 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: polstontax.com

EPISTEME AUDIT : Kertas Kerja Audit Pajak

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno, 2023
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno, 2023

Filsafat yang membahas tentang alam dari Yunani mengungkapkan bahwasannya dasar dari sebuah proses untuk pencarian terhadap makhluk hidup dibagi kedalam tiga kategori primordial tang dinyatakan dalam bentuk api, air, udah apeiron. Dalam sebuah konsep abstrak yang diungkapkan oleh Parmenides bahwasannya segala sesuatu diuangkapkan diluar dari filosofi alam yang berlaku. Hal tersebut membuktikan bahasannya kemungkinan ada dan ketidakmungkinan tidak ada. Ia mengungkapkan bahwasannya hal tersebut merupakan perjalanan iman dalam mengikuti sebuah kebenara terhadap klaim tidak ada ketidakadaan yang harus ada. Ia kemudian mengungkapkan bahwasannya jalan yang ia pilih diberitahukan terhadap orang lain yang tidak dapat dijelaskan secara rinci dikarenakan ia gagal untuk mengetahui dan mengenali apa yang dimaksud dengan tidak ada atau sering disebut dengan ketidakmungkinan atau pengungkapannya.

Permenides dalam eksistenssi yang sangat nyata dalam empiric menolak ketidakadaan sebagai hal yang tidak mungkin. Manusia dikategorikan dalam makhluk yang superpower dan memiliki keabadian dengan keutuhan dan keseragaman yang tidak dapat digoyahkan. Bahkan ia menuliskan dalam puisi daktik tersebut yang mengungkapkan bahwa sesuatu yang berkembang dengan peradaban seiring dengan kerusakan alam yang terjadi. Saat itu juga langsung membuat sebuah perbedaan antara makhlukk abadi dan kebinasaan makhluk dalam sebuah konsep yang eksplisit. Kemunculan tersebut akan datang dan pergi lagi. Bahkan Permenides dan Heraclitus membuat sebuah prinsip yang dijadikan pedoman dunia (panta rhei).

Platon dalam hal ini menjelaskan berbagai kemungkinan yang bersifat non-eksistensi. Sebagaimana Platon yang menyatakan keberagaman bahwa istirahat bukanlah sesuatu. Dalam konsep Plato sendiri secara harfiah menjelaskan bahwa dalam langkah partisipasi dan keberadaan yang sangat berubah-ubah. Dalam konsepnya bahwa  segala sesuatu memiliki keberadaan yang berbeda dan menolak kemutlakan atas suatu permasalahan termasuk audit pajak. Plato memberikan berbagai pertimbangan terhadap fakta empiris bahwasannya efektivitas dalam melakukan sesuatu bersifat alamiah (poiein) dan menggunakan berbagai cara yang tepat (ontus einai). Makhluk hidup memiliki ketundukan dalam hal sebab akibat dengan prinsip tertingginya dalam bentuk kesatuan.

Aristoteles menjelaskan mengenai konseptual keberadaan dan konsep ada yang sesungguhnya. Pandangan tersebut memberikan dampak terhadap ilmu yang melandasi keberadaan. Aristoteles lebih jelas mengungkapkan tentang keberadaan (untuk estin), sebagai realitas (entelechia) dan kemungkinan (dinamis) dan sebagai benar dan salah. Konsep ada yang sesungguhnya dijelaskan dalam bentuk substansi (ousia). Masalah paling universal dialami adalah segala hal yang berhubungan dengan  kesatuan (prohen) , makhluk tertinggi dan pertama (proto aktif). Komoditas disimbolkan sebagai esensi dari penggerak yang bersifat murni.

                Pengaplikasian terhadap piutang dagang suatu instansi dalam memperoleh bukti audit yang dibagi kedalam 9 kategori berikut ini :

Sumber Gambar : Materi Pembelajaran Prof Apollo 
Sumber Gambar : Materi Pembelajaran Prof Apollo 

Dalam karya Aristoteles tentang makhluk dieksplorasikan dalam ekspresi dasar yang dibagi dalam 1 substansi dan 9 kategori [ousia]; Kategori dua bagian besar, Substansi (uwsia) dan Aksiden (sumbebekos) yang meliputi 9 kategori adalah kata kerja/property.

Dua kategori tersebut berisikan subtansi dan sembilan kategori sisanya dimana subtansi bermakna sebagai hal yang mendasar atau fundamental dari makhluk atau sering disebut dengan istilah (hypokeimenon). Subjek yang ada menjadi sebuah premis atau pernyataan (prediction). Semuanya saling berhubungan antar subjeknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun