Mohon tunggu...
Harun Al Rasyid
Harun Al Rasyid Mohon Tunggu... Freelancer - (21107030019)

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Patriotisme, Wujud Pengamalan Pancasila Dalam Perspektif islam

1 Juni 2022   23:02 Diperbarui: 2 Juni 2022   00:16 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fakta pada sejarah nasional, bahwa kemerdekaan yang direbut dari tangan para penjajah mayoritasnya direbut oleh para pejuang pejuang muslim, yang dipimpin oleh para berbagai kalangan seperti, kiai, ustad, tokoh agama dan lain lain. Semua yang mereka lakukan bukan semata mata memenuhi panggilan dari ibu pertiwi untuk merdeka namun panggilan suci yang berasal dari ketauhidan dan keimanan. Semangat nasionalisme para pejuang membuat kita merasakan indahnya kemerdekaan.

 Perintah untuk menjadi warga negara yang patriotism bukan hanya ada dalam hukum kenegaraan saja, Allah SWT juga telah memerintahkan umat nya untuk senantiasa menanamkan nilai patriotism dan nasionalisme dalam diri mereka. Sebagaimana diterangkan dalam firman-Nya Q.S. An-Nisa ayat 59 :

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Ahmad Musthafa al-Maraghi dalam Tafsirnya juz 3 Halaman 72. Menjelaskan ayat ini

adalah perintah kepada orang yang yang beriman agar mematuhi Allah serta mengamalkan Al- Qur'an, dan mematuhi sunnah Rasul, serta mematuhi ulil amri yang meliputi pemerintah, para hakim, para ulama, pangilma perang yang menjadi rujukan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan memecahkan masalah yang dihadapi.

Jika kita kaji lebih dalam hadirin ayat tersebut merupakan landasan bagi orang yang beriman untuk hidup berbangsa dan bernegara. Namun hadirin kita harus hidup berbangsa dan bernegara harus sesuai syariat islam, bukan sesuai kehendak diri kita.

Kita masyarakat yang mempunyai sifat patritisme  yang bermakna  paham tentang kecintaan terhadap  tanah air, yang  harus  mempunyai harga diri yang tinggi, kita bukan masyarakat murahan yang  cukup dibayar 100 ribu langsung  demo sana  demo  sini dengan dalil membela kebenaran . sehingga  munculah  istilah "Maju tak gentar membela yang bayar", bukan yang benar .  Jika sudah terjadi seperti itu, akan banyak orang yang demo ketengah jalan dan menyebabkan permusuhan, betul? Ada yang berteriak aku seorang  reformis pada hal dia tidak lebih seorang pengemis, ada yang berteriak aku pancasilais  pada hal dia seorang komonis, ada yang berteriak aku pembela negara , padahal dia penghianat bangsa. sehingga banyak dari kita yang awalnya bersatu dapat menjadi berseteru. Kita sebagai warga yang patriotisme dan nasionalisme , sudah seharusnya memahami arti ukhuwah secara umum dan itu merupakan pengamalan dari "hablum minan naas". Hubungan sesama manusia'

Oleh karena itu marilah kita sebagai warga bangsa, mari kita bangkit dan berdiri karena kita sedang terjajah walau tak tersadari. Mari kita mempererat persatuan dan kebersamaan. Jika negeri tersebut dibangun atas dasar islam dan berusaha menerapkan syari'at islam disetiap lininya, maka wajib bagi ummat islam untuk membela negti tersebut. Akan tetapi jika negeri tersebut dibangun bukan diatas syari'at islam, melainkan atas kemaksiatan dan kekufuran, maka bagi seorang muslim haram membela peperangan tersebut, karena peperangan tersebut bukan dijalan allah melainkan dijalan toghut yang dilarang

Ketahuilah bangsa kita sedang terjajah, meski bukan secara fisik, tetapi secara ekonomi, intelektual, budaya bangsa, sehingga mengikis peradabaan, melemahkan keyakinan, dan memumpuk perpecahan, dengan segala propaganda yang dikeluarkan, seperti inilah nampak pada pemberitaan. Jika demikan apa yang harus kita lakukan? Sebagai jawabanya mari kita renungkan firman Alllah dalam Q.S. Al- Hujurat ayat 10 :

Artinya: orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

Kata Ikhwatun menurut Prof. Dr. Muhammad Quraihs Shihab dalam tafsirnya al-Mishbah pada volume 12 halam 599, adalah bentuk jamak dari akhun yang berarti saudra atau sahabat. kata inilah pada mulanya berarti sama. Persamaan dalam garis keturunan menmgakibatkan persaudaraan sedangkan persaudaraan yang terjalin diantara sesama muslim adalah persaudaraan yang berganda. Pertama, karena dasar keimanan. Kedua, karena dasar keturunan. Bedasarkan penjelasan tersebut, bahwa Allah SWT melarang kita berpecah belah. Oleh karena itu hadirin, marilah kita mebuka kesadaran, menghilangkan perbedaan, agar bangsa dan agama kita mendapatkan kesejahteraan bukan kesensaraan dengan berpedoman kepada Al-Qur'an mari kita satukan hati dan jiwa untuk (dalam bahasa Inggris; Streng then Brotherhood) atau (dalam bahasa India; bhaeeechaare ko majaboot karen) atau (dalam bahasa Arab; Ta'zizul ukhuwati) mempererat persaudaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun