Salah satu kelebihan Henky sehingga ia sulit dilupakan oleh para pebridge dunia ialah senyumannya. Berbadan atletis dan senang tampil trendy terus selalu tampil dengan senyuman membuat dia banyak disenangi.
Seorang pemain putri Jepang, Akiko Yanagisawa menulis di laman FB-nya dimana saya ikut di tag sebagai berikut:
Mr Henky Lasut, the great bridge player and very charming gentleman, has passed away. He's always given me a smile in the international competitions where he played as a member of the very competitive Indonesian senior team. I met him last in Wuhan in Sep 2019 and he gave me a big hug for celebrating our good performance. I shall miss him a lot! Thank you Henky for everything and RIP.
Selain keramahannya ada hal yang sulit saya lupakan ketika kami ikut APBF Championship di Seoul 2017 dimana saya ditempatkan sekamar dengannya. Kami sekamar memang permintaan almarhum sejak menjadi satu tim di timnas senior tahun 2013. Ia ternyata agak cengeng dan manja.Â
Pada waktu itu memang ia mulai kurang fit kondisinya sehingga ia tidak mau keluar hotel walaupun untuk makan saja. Otomatis saya harus menyiapkan, beruntung Vita panggilan akrab putrinya juga ikut sehingga kami bergantian.Â
Namun dalam hal bertanding ia tidak mau istirahat kecuali terpaksa, Ini memang keuletan yang perlu di contoh oleh para pemain muda kita, Baik Henky maupun Eddy sama saja, kalu perlu mati dilapangan komentar keduanya dalam logat Manado yang khas.
Kembali soal manja dan cengengnya, ketika ia mengukur tekanan darahnya (ia selalu membawa alat terecut) dan ternyata tinggi maka saya dilarang tidur sebelum dia tidur. Jadilah saya harus menungu walaupun sudah mengantuk sampai dia tidur baru saya tidur.
Ada salah satu cita-citanya dan semoga bisa diwujudkan oleh Ketua Pengprov Gabsi Sulut, Joune Ganda.
Dalam salah satu kesempetan ia menceriterakan tentang koleksinya yang sudah lebih dari sekamar. Usut punya usut ternyata sejak ia ikut Kejuaraan Bridge, ia telah mengkoleksi pernak-pernik dari seluruh Kejuaraan yang diikuti. Selain tas bridge, ada kartu, bulletin, pin, buku dan lain-lain.
Dalam kesempatan itu ia ingin agar semua koleksi itu dipindahkan ke Bridge Centre Henky/Eddy di Stadion Klabat Manado yang dibangun saat Wiranto jadi Ketum PB Gabsi dan Mangindaan jadi Gubernur Sulut.
Prestasi yang pernah diraih; Â Â Â Â