Mohon tunggu...
Hartono
Hartono Mohon Tunggu... Penulis - Seorang yang suka sekali menulis

"Kurang Cerdas Dapat Diperbaiki Dengan Belajar. Kurang Cakap Dapat Dihilangkan Dengan Pengalaman. Namun Tidak Jujur Itu Sulit Diperbaiki." (Moh. Hatta)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Memiliki Tujuan yang Jelas (Part I)

2 Mei 2019   16:55 Diperbarui: 8 Mei 2019   09:02 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.maitreyavoice.com/dream-book/

Tulisan ini merupakan bagian dari tulisan saya sebelumnya yang bertajuk "Siswa-Siswi Juga Bisa Menjadi Enterpreneur" khusus untuk menjawab pertanyaan yang pernah disampaikan kepada saya pada suatu kesempatan berdiskusi dengan siswa-siswi SMA/SMK di Kota Samarinda.

Memiliki tujuan yang jelas tidak hanya berlaku pada saat kita ingin memulai suatu usaha, tetapi hal ini sangat penting di dalam kehidupan kita untuk setiap aspek yang akan kita kerjakan. Begitupula dengan siswa-siswi yang masih duduk di sekolah pun pasti memiliki tujuan setelah lulus nanti akan melanjutkan kuliah atau mencari suatu pekerjaan ataupun ingin memiliki usaha sendiri. Dengan adanya tujuan yang jelas akan membuat kita benar-benar termotivasi untuk melakukan suatu tindakan. Berbeda dengan kita hanya mempunyai suatu keinginan, bisa saja kita tidak terlalu bersemangat dan akhirnya apa yang kita harapkan kandas di tengah jalan.

Dahulu pada jaman kuliah saya banyak terinspirasi dengan buku-buku Robert T Kiyosaki yang mengajarkan passive income. Saya tidak akan membahas pada kesempatan ini. Sejak saya membaca buku tersebut, saya tertarik untuk membuat sebuah Dream Book. Saya membuatnya dari kertas-kertas bekas HVS untuk membuat paper tugas kuliah yang bagian sisi belakangnya kebanyakan masih kosong. Kemudian saya jilid sekitar 30 lembar yang dimana saya memuat gambar-gambar semua yang ingin saya capai. Ada sebuah rumah dengan kolam renang, ada sebuah sepeda motor Sport, ada sebuah mobil Honda Accord, yang terpenting dalam Dream Book yang saya buat adalah kalimat "Saya Harus Mempunyai Passive Income pada usia 40 tahun."

Saya baru mengetahui apa yang saya buat tersebut Dream Book adalah sebuah Goal Setting. Secara sederhananya dapat saya jelaskan bahwa goal setting adalah proses kita dimana menetapkan sebuah sasaran atau tujuan di dalam kehidupan kita. Ini berlaku kepada siapapun sebagai manusia termasuk anak yang masih bersekolah.

Memiliki tujuan yang jelas dapat terekam dengan jelas dengan membuat sebuah goal setting. Dari hal itu kita setiap saat dapat melihat perkembangan yang telah kita lakukan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Ada beberapa tahapan yang harus kita lakukan dalam membuat sebuah goal setting agar tujuan kita menjadi jelas. Dalam tulisan ini saya tujukan kepada siswa-siswi sekolah dan juga kepada mereka yang benar-benar ingin memulai suatu usaha.

1. Dream (Mimpi)

Setiap dari kita pasti memiliki mimpi dalam melakukan suatu usaha. Nidji sebuah band Indonesia pernah menuliskan lirik "mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia" (Lagu Soundtrack Film Laskar Pelangi). Mimpi yang saya maksud bukanlah mimpi di malam hari namun mimpi disini adalah impian dan cita-cita yang hendak kita capai. Banyak cerita orang-orang yang sukses yang berawal dari impian mereka sejak mereka duduk sekolah. Siapa yang tidak kenal Walt Disney pencipta Miki Tikus (Mickey Mouse) dan sederatan film-film kartun terkenal yang pernah kita tonton. beliau pernah mengatakan "Semua mimpi kita dapat terwujud jika kita berani untuk mewujudkannya."

Sekarang apa yang menjadi impian dan cita-cita kita saat ingin menjadi seorang enterprenuer yang masih mengenyam pendidikan di sekolah. 

  • Saya ingin meringankan beban orang tua untuk membayar uang SPP;
  • Saya ingin setelah lulus sekolah tidak perlu bekerja karena sudah memiliki usaha dan penghasilan sendiri;
  • Saya ingin membanggakan kedua orang tua saya;
  • Saya ingin adik-adik saya dapat sekolah lebih tinggi dari saya, dan lainnya.

2. Apa, Kapan, Bagaimana dan Dimana

Setelah kita memahami apa yang menjadi mimpi kita, tentukan sasaran dengan menjawab pertanyaan

  • Apa yang harus saya lakukan
  • Kapan saya akan melakukannya
  • Bagaimana saya dapat melakukannya
  • Dimana saya dapat melakukannya

Apa yang harus saya lakukan,

Kita dapat melihat dari dalam diri kita terlebih dahulu, apa yang kita sukai atau kita gemari. Contoh saya suka membantu ibu saya membuat kue. Artinya kita bisa mulai memasarkan kue tersebut. Atau saya suka membantu teman untuk menjualkan barang-barang yang mereka ingin jual. Artinya kita bisa mulai dengan berjual beli barang seken (bekas). Atau saya suka dengan anak kecil. Artinya kita bisa mulai dengan memberikan jasa mengajarkan kepada anak-anak kecil. 

Kapan saya akan melakukannya,

Kebiasaan kita adalah menunda-nunda melakukan suatu hal karena banyaknya pertimbangan yang berkecamukan dalam diri kita. Kebanyakan usia anak-anak sekolah adalah karena perasaan takut dan malu. Takut di bully teman sekolah, takut gagal, takut tidak ada yang mau membeli barang atau jasa yang kita tawarkan, dan sebagainya. Ingat selalu bahwa impian kita berbeda setiap orang, kita hidup dari apa yang kita usahakan sendiri. 

Jadi tidak perlu takut dan malu untuk mencoba. Konsekuensi terburuk yang kita terima hanya gagal dan kita bisa mencoba dengan usaha yang lainnya. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, orang yang gagal hanyalah orang yang berhenti meraih impian mereka dan tidak berbuat apa-apa. Saran saya lakukan sesegera mungkin, jangan banyak berpikir untung rugi karena terpenting bagi kita adalah mencari pengalaman dan kita belajar dari sebuah kegagalan.

Bagaimana saya dapat melakukannya,

Kita bisa berdiskusi dengan orang tua, teman-teman yang memiliki usaha baik itu online atau offline, kita juga bisa melakukan penelitian dari lingkungan sekitar kita apa yang menjadi kebutuhan mereka. Disini terpenting bagi kita adalah memiliki koneksi atau pertemanan yang luas, karena dari teman kita bisa mendapatkan berbagai macam ide usaha yang menarik. Contoh saya memiliki teman yang menjual peralatan sekolah seperti buku tulis, pulpen, pencil dan lain-lain. 

Pada suatu waktu saya melihat postingan dia di Facebook sedang menjual pulpen unik dengan boneka karakter di bagian penutup pulpennya. Sangat menarik, saya kemudian menghubungi dia untuk sekedar bertanya-tanya tentang pulpen tersebut. Ternyata dia mendatangkan sendiri pulpen itu dari luar negeri dalam jumlah lumayan banyak, dan apabila saya tertarik memasarkannya dia bisa memberikan saya discount khusus sehingga saya dapat menjual kembali sama dengan harga yang dia jual saat ini. Bahasa kerennya saat ini adalah reseller.

Dimana saya dapat melakukannya,

Dengan semakin canggihnya teknologi handphone saat ini, saya rasa tidak terlalu sulit untuk memasarkan sesuatu yang ingin kita jual atau ingin kita tawarkan. Kita dapat membuka postingan di berbagai toko online seperti Facebook, Instagram, Shopee, Bukalapak, Lazada dan sebagainya. Secara offline apabila kita ingin memasarkan kue buatan ibu tercinta kita, bisa kita titipkan di kantin sekolah-sekolah, atau menawarkan kepada teman-teman terdekat kita atau kepada tetangga kita.

Point yang perlu saya sampaikan adalah apakah kita benar-benar mempunyai impian dan cita-cita yang besar atau hanya sekedar bermimpi. Jika kita benar-benar mempunyai impian dan cita-cita besar maka semua itu akan mengalahkan perasaan malu dan takut kita.

3. Realistis

Usaha yang akan kita lakukan haruslah benar-benar bisa kita lakukan dan tidak terlalu susah untuk dicapai. Untuk usia anak sekolah tentu sangat tidak realistis jika pada awal memulai suatu usaha toko kue misalnya, atau memiliki counter handphone. Kita bisa melakukan browsing ke internet atau youtube untuk mendapatkan ide-ide dan mengembangkan kemampuan kita untuk memulai suatu usaha. Contoh bagi yang suka memasak atau membuat kue, kita dapat belajar banyak tentang membuat kue berbagai macam dari tutorial yang ada di youtube. Bagi yang suka disain menggunakan aplikasi di komputer, dapat mengembangkan kemampuan dari tutorial-tutorial yang banyak disajikan di internet. 

Intinya disini adalah bagaimana kita memaksimalkan apa yang kita punya saat ini untuk mewujudkan impian dan cita-cita tersebut. Tidak perlu memulai dengan memikirkan modal yang besar untuk memulai sesuatu, apalagi untuk kalangan siswa-siswi sekolah. 

4. Do It (Lakukan)

Sebenarnya masih banyak lagi langkah-langkah yang dapat kita lakukan dalam membuat sebuah goal setting. Namun karena ini saya dedikasikan buat siswa-siswi yang benar-benar ingin menjadi enterprenuer kelak. Saya rasa point-point penting di atas sudah cukup bagi siswa-siswi yang ingin menjadi seorang enterprenuer. Terpenting dari semua yang saya jelaskan di atas adalah lakukan sesegera mungkin di saat kita mempunyai ide. Apalagi ini masuk masa liburan panjang sekolah, tidak ada salahnya untuk belajar untuk menjadi enterprenuer dengan banyak membaca dari berbagai media sambil menjalankan usaha tersebut. 

"Lebih baik gagal setelah mencoba, daripada tidak pernah mencoba sama sekali."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun