Gandusari, Blitar --- Udara pagi Senin, 30 Juni 2025 terasa lebih hangat dan semarak dari biasanya. Jalanan utama di Kecamatan Gandusari dipadati oleh ribuan warga Nahdliyyin dari berbagai penjuru desa. Mereka berkumpul dalam suasana penuh suka cita untuk mengikuti Pawai Ta'aruf dalam rangka merayakan Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah, sebuah tradisi tahunan yang telah menjadi agenda besar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar.
Tahun ini, peringatan tahun baru hijriyah mengusung tema "Menguatkan Semangat Hijrah, Meneguhkan Khidmah untuk Islam Rahmatan lil 'Alamin" yang merefleksikan semangat perubahan menuju perbaikan pribadi, masyarakat, organisasi dan bangsa melalui nilai-nilai keislaman yang moderat, damai, dan penuh kasih.
Pawai dibuka tepat pukul 09.00 WIB di Lapangan Desa Semen, dan diikuti oleh lebih dari 250 kendaraan mobil hias, serta ribuan peserta yang menempuh perjalanan sejauh 15 kilometer hingga ke Lapangan Dusun Loding, Desa Sumberagung. Jalur pawai yang melewati 10 desa di Kecamatan Gandusari menjadi saksi semangat persatuan dan kekompakan antar warga NU, mulai dari anak-anak TPQ hingga tokoh-tokoh masyarakat.
Rangkaian Seremoni Pemberangkatan
Acara pemberangkatan diawali dengan sambutan hangat oleh Bapak Zainul Qomar, S.Pd.I, selaku Ketua Panitia sekaligus Ketua LP Ma'arif NU Gandusari. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya ajang pawai seremonial, melainkan juga bagian dari pendidikan karakter dan syiar Islam yang ramah dan menggembirakan, khususnya bagi generasi muda.
Selanjutnya, pengarahan disampaikan oleh Bapak Kyai Maryana, SE., M.Pd, Ketua Tanfidziyah MWCNU Gandusari, yang menggarisbawahi pentingnya merawat tradisi keislaman lokal sebagai bentuk cinta terhadap agama dan tanah air. Beliau mengajak semua peserta untuk meneladani semangat hijrah sebagai jalan menuju perbaikan akhlak, semangat gotong royong, serta militansi dalam berkhidmat untuk umat.
Doa keberangkatan dipimpin oleh Bapak Kyai Khusnul Munib, S.Pd.I, Katib Syuriyah MWCNU Gandusari, dan secara simbolis pawai diberangkatkan oleh Kasie Kesejahteraan Sosial Kecamatan Gandusari, Bapak Bambang Yunianto, S.Sos., mewakili Camat Gandusari.
Deretan Mobil Hias dan Barisan Peserta yang Menginspirasi
Barisan mobil hias tampil memukau, diawali oleh mobil patwal dari Polsek Gandusari, ambulans dari Puskesmas, dan mobil publikasi acara. Selanjutnya, konvoi mobil peserta dimulai dari:
- 38 TPQ di bawah naungan LPPTKA BKPRMI-Kortan Gandusari
24 Madrasah Diniyah (Madin) binaan FKDT Gandusari
10 MI dan 1 MTs Ma'arif NU
-
20 Pimpinan Ranting NU (PRNU) se-Kecamatan Gandusari
PAC & PR dari Fatayat, Muslimat, GP Ansor, IPNU, dan IPPNU
Peserta mengenakan berbagai kostum Islami khas santri, mengumandangkan salawat, dan membawa miniatur masjid, Ka'bah, tari sufi, serta ikon-ikon kebudayaan Islam Nusantara lainnya. Sepanjang jalan, warga masyarakat dengan antusias menyambut iring-iringan peserta, menjadikan momen ini sebagai ajang silaturahmi, hiburan rakyat, dan penguatan identitas keislaman yang kultural.
Finis Meriah Meski Diguyur Gerimis: Kebersamaan Tak Surut, Semangat Tak Luntur
Setelah menempuh rute sejauh 15 kilometer yang melintasi 10 desa di Kecamatan Gandusari, iring-iringan peserta Pawai Ta'aruf Tahun Baru Islam 1447 H akhirnya tiba di titik finis, Lapangan Dusun Loding, Desa Sumberagung. Meski langit mendung dan gerimis lembut sempat membasahi perjalanan akhir, semangat para peserta justru semakin menyala. Suasana khidmat berpadu haru terlihat saat peserta dari berbagai elemen masyarakat tetap bertahan, tersenyum, dan saling menyemangati hingga garis akhir.
Di lapangan, panitia telah menyiapkan berbagai hadiah menarik dan doorprize yang menambah semarak acara. Suasana keakraban semakin terasa saat peserta saling bersalaman, berbagi makanan, dan berfoto bersama, menutup kegiatan dengan kehangatan khas Nahdliyyin yang penuh rasa kekeluargaan. Gerimis pun seolah menjadi rahmat, menyejukkan tubuh namun menghangatkan hati para pejuang pawai.
Meneguhkan Komitmen Berkhidmat untuk Umat di Tengah Hujan Berkah
Pawai Ta'aruf ini tidak hanya menjadi ajang seremonial tahunan, tetapi juga menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali semangat hijrah: berpindah dari keterlenaan menuju kesadaran, dari formalitas menuju makna, dari rutinitas menuju keikhlasan dalam berkhidmat.
Sinergi luar biasa antar lembaga NU, lembaga pendidikan, badan otonom, dan tokoh masyarakat menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini. Bahkan cuaca mendung dan hujan rintik-rintik tak menyurutkan niat dan langkah para peserta. Sebaliknya, justru memperkuat nilai kebersamaan, kesabaran, dan keikhlasan dalam bergerak bersama demi dakwah yang menyejukkan.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan modernitas, MWCNU Gandusari sekali lagi menunjukkan bahwa tradisi Islam Nusantara bukan hanya warisan, tetapi juga kekuatan yang hidup dan relevan --- mampu berdampingan dengan semangat zaman, tanpa kehilangan ruh khidmah, persaudaraan, dan cinta tanah air.
Laporan: Sie Sekretariat Panitia PHBI MWCNU Gandusari
Lapangan Dusun Loding, Sumberagung -- 30 Juni 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI