Mohon tunggu...
Suharti
Suharti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pedagang Pasar/Ibu Rumah Tangga

Menulis apapun selama kau mampu

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kerokanisme, Semakin Bangga Menjadi "Ndesso"

23 November 2017   16:19 Diperbarui: 23 November 2017   21:20 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balsem Lang Sedia Setiap Saat Dalam Mengatasi Masuk Angin IDokpri

"Ihh Dasar Ndeso...."

Ungkapan itu, sepertinya lagi nge-hits saat ini kan? entah ungkapan tersebut bisa jadi bermaksud mengejek dalam artian negative atau positive ya? Faktanya ungkapan tadi ternyata telah banyak diterima pada masyarakat kita kok.

Malah istilah tadi, menurut saya  bisa dijadikan ungkapan terhadap ketakjuban akan sesuatu yang secara spontan terucapkan orang lain yang bikin semua malah jadi happy. Jadi saya kira, enjoysaja tat-kala mendapat bully-an seperti ini dan terlebih jangan pernah jadi baper akibat ungkapan kata tadi.

Ndeso sepertinya juga telah mengilhami pada penciptaan produk retro yang juga lagi marak pada berbagai produk saat ini kan? Dimana produk tersebut mengajarkan  kita untuk tidak perlu lagi malu deh menggunakan produk lawas/tradsional yang ternyata masih efektivedan efesien digunakan dalam melayani kehidupan sehari-hari.

Coba kita lihat saja, bagaimana jenis kendaraan ber-type dahulu di-recycle kembali dengan harga yang tidak murah. Begitu juga dengan produk handphonesebut saja namanya Nokia yang kini reborn dengan phisik jadul dengan rasa kekinian dan diterima oleh banyak kalangan. Artinya Ndeso memang menjadi kebutuhan yang telah terbukti efektivitas-nya dalam melayani kebutuhan hidup hingga saat ini.

Dalam konteks yang lebih luas, fenomena Ndeso juga bisa kita temui dalam perilaku dan cara-cara tradisional masyarakat kita yang hingga kini masih dilakukan dalam menjalani kehidupan. Sebut saja pada hal menjaga kesehatan, dimana saat ini banyak kali masyarakat kita yang masih dan percaya menggunakan cara-cara herbal dalam kesehariannya, seperti mengkonsumsi jamu ketimbang obat-obatan. 

Berbicara cara tradisional terutama dalam hal pengobatan yang lebih sempit lagi, masyarakat kita pasti juga cukup familiar dengan istilah pengobatan kerokan untuk mengusir istilah penyakit masuk-angin, yang telah menggunakan produk-retroberupa balsam, sebagai pengganti minyak tradisonal.yang terbuat dari bahan herbal alami. Balsem? Pernah mendengarnya bukan?

Pengobatan Kerokan Sebagai Folk Belief..

Balsam pada penggunaan praktisnya memang bisa digunakan dengan cara dioles pada bagian yang sakit atau juga dihirup. Namun balsam ternyata juga dapat digunakan dalam upaya pengobatan penyakit masuk angin yang dipercaya turun temurun yang diajarkan oleh orang tua saya dahulu, yakni melalui pengobatan dengan cara kerokan tadi.

Pola Kerokan Yang Tepat I Dokumen Presentasi BalsamLang
Pola Kerokan Yang Tepat I Dokumen Presentasi BalsamLang
Jika dulu, saya sering dikerok oleh ibu saya dengan menggunakan minyak kelapa dicampur dengan bawang merah dan dibantu dengan alat keroknya berupa potongan jahe. Dengan bahan sederhana ini, upaya ini ampuh dalam mengusir penyakit masuk angin 'orang ndeso'.

Dalam prosesnya, kerokan atau gosokan dari jahe dan campuran minyak dan bawang  yang dilakukan di bagian tubuh yang sakit akan mengakibatkan inflamasidengan tujuan menetralisir rasa sakit untuk membuka pori-pori sebagai jalan angin keluar dari tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun