"Katanya tadi mau lapor polisi? Gak jadi? Buruan!"
Gopah maju selangkah, tapi aku tahan. Aku pegang lengan tangannya.
"Lu anak mana, sih?" giliran aku yang mulai tanya.
"Situ belakang... Bale-bale..."
Bale-bale itu nama tongkrongan yang ada di kampung yang berbatasan langsung dengan perumahanku. Tapi, dari laki-laki menyebut "bale-bale", aku jadi tahu, kisaran umurnya. Sebab, nama tersebut dibuat oleh anak-anak muda di bawahku. Anak kemaren sore.
Tetanggaku keluar rumah sambil membawa alkohol untuk membersihkan luka. Entah apa namanya. Sambil meneteskan cairan tersebut kepada laki-laki tadi, ia sekalian bertanya: kamu abis minumnya, ya, mabok, mabok apaan?
Laki-laki itu sedikit kesakitan. Apalagi pas di bagian matanya. Mungkin cairan tadi mengenai matanya dan ia sedikit tersadar. Efek alkohol minuman hilang, kini alkohol obat yang laki-laki itu rasakan.
Katanya tadi bekas cet kok kesakitan, tanyaku iseng. "Bacot!"