Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Selusin (Minus-1) Asyiknya Local Stand-up Day 2019

23 Maret 2019   06:18 Diperbarui: 23 Maret 2019   11:57 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mukti Entut and Yusril. (Foto: Pio K. -- StandUpIndo)

Fajar Nugra. (Foto: Pio K. -- StandUpIndo)
Fajar Nugra. (Foto: Pio K. -- StandUpIndo)
Dan saat tampil di Local Stand-up Day 2019, perasaan itu masih sama. Bahkan lebih baik. Apalagi dengan materi yang sama seperti yang pernah ia bawakan dulu, sore itu Fajar Nugra lebih bisa membadani materinya.

Gimana yha? Ngng... yang kentara adalah bit dia yang membahas batal jadi opener World Tour Pandji di China, lebih pas. Timing, act-out, sampai delivery. Sempurna.

Kini aku tinggal menunggu Fajar Nugra siap untuk membuat stand-up special sendiri.

4/
Oia, pembawa acara malam itu juga lucu: Yusril dan Mukti Entut. 

Mukti Entut and Yusril. (Foto: Pio K. -- StandUpIndo)
Mukti Entut and Yusril. (Foto: Pio K. -- StandUpIndo)
Namun, yang bikin aku kesal: kok bisa aku baru tahu Mukti Entut malam itu? Kok bisa dia lucu betul? Malah selama ia membawakan acara aku memikirkan nasib penampil: apa bisa mereka lebih lucu dari Mukti Entut? Aku tahu, itu beban tentu saja.

Kok bisa?

5/
Ketika kita mulai terbiasa dengan polarisasi --jika tidak ini, maka kita itu-- pada segmen Battle of Champions: SUCI vs SUCA sungguh kentara. Mas Cemen dari SUCA menyerang Indra Jegel, begitu juga sebaliknya; Aci kepada Ridwan Remin; tetapi tidak dengan Bintang Emon kepada Popon Kerok.

Tanpa sedikit mengecilkan yang lain, aku hanya ingin fokuskan kepada 2 penampil saja: Ridwan Remin dan Bintang Emon. Soalnya, hanya kedua komika itu yang tampil di luar ekspetasi (saya atau penonton yang menonton mereka).

Ridwan Remin. (Foto: Pio K. --StandUpIndo)
Ridwan Remin. (Foto: Pio K. --StandUpIndo)
Ridwan Remin, misalnya, sedikit sekali aku pernah dengan materi tentang keluarganya. Jikapun ada, itu sekadar tempelan saja, bukan sajian utama. Tetapi malam itu, untuk kali pertama, Ridwan Remin bercerita tentang keluarganya, Ibunya yang telah meninggal.

Sialnya, lucuk.

Begini. Aku bukan orang yang mudah terhibur dengan 'dark comedy'. Butuh kesiapan atau paling tidak memahami apa yang dibicarakan --jika memang tidak bisa merasakan. Ridwan Remin menceritakan bagaimana ia rindu sosok Ibunya. Ia bahkan mengupas sedikit saat waktu-waktu terakhir bersamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun