Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Antara Ridwan 'Sentris' dan Anti-Klimaks Jordan Kilganon

21 Juni 2017   11:38 Diperbarui: 23 Juni 2017   03:46 1446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustarasi: ridwan remin menjadi host di #OpenMicBGR || sumber: @StandUpIndo_BGR

Tapi poin saya adalah siapa komika yang konsisten menampilkan performa baik maka tetap bertahan, sedangkan yang menurun akan close mic. Semoga sampai di sini paham kenapa Jupri close mic. Namun, saya masih punya kritik mengapa bisa Kang Didi mesti close mic (kapan-kapan saja ditulis, takut mleber).

Penampilan ridwan remin, setidaknya bagi juri, tidak hanya lucu, melainkan menunjukkan progress yang cenderung meningkat. Pada beberapa show bahkan mendapat nilai tertinggi.

Bukan hanya karena saya orang Bogor maka akan mendukung wakil komika Bogor. Kalau itu sudah tentu. Melainkan, begitulah aturan mainnya sebuah kompetisi. Saya setuju bila Ridwan Remin akan jadi finalis SUCI 7. Hanya saja siapa lawannya yang pantas dan sepadan, biarkan saya menyesaikan tulisan ini.

***

Kali pertama saya mengetahui Jordan Kilganon adalah saat ia tiba-tiba muncul di NBA All-Star 2016. Ketika tim barat dan timur sedang istirahat (ketika itu tim barat meminta time-out) dan diselingi hiburan oleh Phoenix Dunk lalu Jordan Kilganon menyita seluruh penonton --termasuk para pemain All-Star.

Jordan kilganon melakukan dua kali dunk. Pertama, ia minta trampolin dan mantras disingkiran karena ia ingin melakukan dunk tanpa bantuan peralatan itu kedua, ia meminta seorang sukarelawan untuk membantunya melakukan dunk. Begini prosesi dunk kedua Jordan Kilganon: sukarelawan tersebut diminta memegang bola di atas kepalanya, lalu jordan kilganon akan mengambil bola itu sambil melewati atas kepalanya dan melakukan dunk. Awalnya biasa. Apalagi trik semacam ini sering dilakuan di slam-dunk competition NBA. Tapi berbeda dengan Jordan Kilganon tidak. Ia mememang mengambil bola dan melewati atas kepala sukarelawan itu, hanya (ah, tidak tepat rupaya jika menggunakan diksi "hanya") ia melakukan dunk tanpa melihat ring. Sukarelawan dan ring telah ia lewati, tangan kanannya diputar ke belakang dan slam-dunk!

Tidak ada yang tidak terkejut. Seluruh pemain All-Star saja melihatnya tidak percaya.

Dan kini, sebelum final nba dimulai, The Dunk King season 2 digelar. Semacam slam-dunk contest, tapi ini dilakukan oleh para amatir. Jordan Kilganon pun ikut ambil bagian. Serta beberapa kontestan yang ikut di season 1. Yang berbeda barangkali popularitas Jordan Kilganon sekarang. Kini semua orang ingin melihat lagi aksi-aksi dunk yang lain, yang bisa membuat penonton terpukau. Jordan kembali memeragakan dunk yang ia lakukan sewaktu all-star game 2016. Shaq, Nate Robinson dan..., satu lagi saya lupa nama jurinya masih takjup dengan dunk tersebut. Jordan mendapat nilai sempurna sampai semi-final: 100.

Saat masuk putaran final, Jordan tetap mendapat nilai sempurna. Ia menambahkan tingkat kesulitan dari dunk serupa: tidak hanya satu orang, melainkan lima! Namun sayang, untuk putaran kedua, ia gagal. Gagal secara teknis, walau bagi saya secara konsep ia berhasil.

Bayangkan: bagaimana mungkin melakukan dunk dengan dua tangan yang diputar keduanya ke belakang? Untuk melakukannya biasa saja rumit, apalagi ia gunakan untuk dunk? Aturan tetep saja aturan. Walau sejak babak kualifikasi mendapat nilai sempurna namun pada usaha terakhir gagal, tetaplah tidak akan menang. Bola yang Jordan Kilganon raih, tidak masuk. Jordan Kilganon gagal. Ia kalah oleh seorang kontestan yang "dipanggil ulang" setelah gugur. Sangat menyedihkan.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun