Tapi kalo ibu-ibu biasanya menghindari jawaban. Kecuali mereka bicara sesama ibu-ibu, saya tidak tahu. Bisa jadi jawabannya Mei, meibi yes meibi no. Atau kalo ada jodoh pasti dipertemukan, yang agak sadis tapi lucu, ku tunggu jandamu atau dudamu.
Keempat, Pertanyaan mengenai karier juga mengganggu bagi kami yang kariernya biasa-biasa aja. Jadi kalo ketemu sebaiknya jangan ditanyakan, kecuali sudah siap dengan jawaban, "Emang bisa bantu kan menjadikan kita manager atau kepala dinas?"Â
Bagi kawan kawan yang bijak sih bisa juga ngasih jawaban karier ini memang tidak memberiku kekayaan tapi memberiku penghidupan, cieee.. ayo semangat lagi abis lebaran ngejar karirnya.
Kelima, Pertanyaan hamil lagi? untuk ibu-ibu paruh baya harus dipikirkan 1.000X, bila melihat kawan kita yang agak besar perutnya dengan berbaju gamis, jangan langsung ditanyakan seperti itu, takutnya bukan hamil.
Lalu jawaban apa yang baiknya diberikan oleh ibu-ibu yang dikira hamil? langsung tabok aja yang nanya dengan kekerasan fisik, atau hina balik tergantung tingkat keakraban kita dengan yang bertanya. Saya juga tidak tahu jawaban lucunya apa? Ada kawan kawan kompasianer yang bisa bantu, tolong komen.
