Tidak dapat dipungkiri walaupun banyak kendala dalam pengembangan industri kabel serat optik ini, khususnya dalam pengadaan bahan baku yang sebagian besar masih mengandalkan dari impor dan juga adanya gempuran produk dari luar negeri, namun industri kabel serat optik ini tetap menunjukkan adanya kemajuan yang cukup berarti.
Kemajuan dan perkembangan industri kabel serat optik ini tidak saja terlihat  jelas dari semakin bertambahnya jumlah pabrik, bertambanya jumlah produksi, tetapi juga semakin meningkatnya pemasaran, baik pasar lokal maupun internasional. Diketahui belakangan ini komsumsi kabel serat optik di Indonesia setiap tahunnya terus mengalami kenaikan, akibat dari membaiknya kondisi ekonomi, meningkatnya tehnologi, membaiknya pembangunan infrakstruktur khususnya pembangunan industri telekomunikasi telah mendorong para pengusaha untuk menanamkan modalnya dalam industri ini.
Sekarang ini setidaknya sudah ada 13 perusahaan yang telah menggeluti bidang usaha industri kabel optik ini, tetapi dalam telisan ini saya hanya tampilkan 5 produsen terbesar saja masing-masing adalah PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk. Â PT. Jembo Cable Company (JCC), PT Yangtze Optics Indonesia (YOI), PT ZTT Cable Indonesia dan PT LSAG Cable Indonesia.
PT COMMUNICATION CABLE SYSTEM INDONESIA (CCSI)
PT CCSI adalah pemimpin dalam industri produsen kabel fiber optik di Indonesia. CCSI dikenal sebagai produsen kabel fiber optik premium berkualitas tinggi. CCSI memiliki kemampuan untuk memproduksi berbagai kabel fiber optik dalam dan luar ruangan (indoor dan outdoor). Saat ini CCSI adalah satu-satunya produsen kabel fiber optik di Indonesia yang mampu memproduksi kabel bawah laut. Setiap kabel dirancang untuk berbagai penggunaan dan kondisi. Fiber optik dijamin bebas tarikan dan tanpa efek regangan selama produksi, penyimpanan, dan pemasangan. Ini untuk memastikan masa pakai kabel yang panjang dan kapasitas membawa data yang optimal.
Pabrik CCSI memiliki kapasitas produksi 1.600.000 km fiber optik pertahun. Pabrik tersebut berlokasi di Kawasan Industri Krakatau di Cilegon, Banten; sedangkan, Kantor Penjualan & Pemasaran berlokasi di Jakarta. Selain kabel serat optik, CCSI juga menawarkan berbagai aksesori kabel optik yang lengkap (tip-to-tip). CCSI juga memproduksi HDPE subducts dan Microducts. Sebagai bagian dari strategi diversifikasi, mulai tahun 2014, perusahaan juga memproduksi pipa HDPE dan Reinforced Thermoplastic Pipes (RTP) untuk industri minyak & gas.
Perusahaan yang didirikan pada Oktober 1996 ini semula  bernama PT. Siemens Kabel Optik, sebagai perusahaan patungan dengan Siemens AG (Jerman). Setelah itu diakuisisi oleh Corning Inc (AS), dan kemudian diambil alih oleh CCS International. CCSI memiliki hubungan kemitraan yang panjang dengan Corning, pemasok serat optik terbesar di dunia.
CCSI memproduksi berbagai jenis kabel serat optik, baik untuk dalam ruangan (indoor) maupun luar ruangan (outdoor). Selain kabel serat optik, CCSI juga memproduksi kabel listrik, pipa HDPE, dan aksesoris terkait. CCSI menyediakan jasa instalasi dan penyambungan kabel, baik di darat maupun di bawah laut, serta jasa pelatihan kepada pelanggan terkait produknya. CCSI juga menawarkan jasa pengawasan proyek dan pengujian kabel.
CCSI memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi kabel, penyedia layanan internet, instalasi telekomunikasi, dan konstruksi jaringan telekomunikasi. CCSI didirikan untuk menunjang kegiatan usaha perseroan yang bergerak di bidang perdagangan besar mesin dan instalasi telekomunikasi. CCSI juga melakukan kerja sama dengan perusahaan lain, seperti PT Palapa Timur Telematika, untuk meningkatkan kompetensi SDM dalam proyek Palapa Ring Timur.
Produk dan Layanan CCSI adalah Repeater & Repeaterless (Light Weight, Light Weight Protected, Single Armor, Duble Armor). ADSS, Figure 8, Central Loose Tube, ADSS FRP Armor Anti-Rodent, FTTH. Duct Non-Metallic, Duct Metallic, Flare Flex, Direct Buried Single & Double Jacket.
PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk (CCSI), emiten di bidang industri kabel serat optik dan kabel listrik, resmi mendirikan dua anak usaha baru, yaitu PT CCSI Niagatama Digital dan PT Lucky Joint Indonesia. Irawan Mario N. Palilingan, Direktur dan Corporate Secretary CCSI, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa pendirian ini dilakukan pada 17 Desember 2024. PT Lucky Joint Indonesia memiliki modal dasar sebesar Rp 48 miliar, dengan modal disetor dan ditempatkan sebesar Rp 12 miliar. Perusahaan ini akan bergerak di bidang telekomunikasi kabel, penyedia layanan internet, instalasi telekomunikasi, dan konstruksi jaringan telekomunikasi.
