Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Habakuk dalam Rancangan Tuhan

22 Maret 2024   09:42 Diperbarui: 22 Maret 2024   09:42 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita mencoba untuk membina satu komitmen berdasarkan perasaan saling menyukai, maka komitmen itu tidak akan bertahan lama. Orang itu hanya perlu satu kali menyinggung perasaan kita dengan mengatakan hal yang salah kepada kita, dan besar kemungkinan itu merupakan akhir dari komitmen kita kepadanya. Jika kita menyingkirkan unsur komitmen dari kasih, maka tidak ada lagi kasih untuk dibicarakan. Motif untuk mengasihi bukan karena kita menyukai atau tidak menyukai sesama. Dalam ajaran Tuhan, alasan kita mengasihi sesama bukan karena orang itu menyenangkan, tetapi karena Allah telah memerintahkan kita untuk mengasihi. Dengan kata lain mengasihi merupakan satu tindakan ketaatan kita kepada Tuhan.

Kita mengasihi karena Allah yang maha baik, telah memerintahkan kita untuk mengasihi orang yang tidak mudah dikasihi. Oleh karena itu, Tuhan Yesus bahkan menyuruh kita untuk mengasihi musuh kita. Menurut definisi, musuh adalah orang yang tidak menyenangkan, setidaknya di pandangan kita. Oleh karena itu jika kita mengasihi seseorang hanya karena ia menyenangkan, maka adalah mustahil untuk mengasihi seorang musuh. Cukup sulit untuk kita dapat mengasihi seorang teman, terutama jika kita mengenal kekurangannya, apalagi mengasihi seorang musuh.

Kita tidak dapat melakukannya, kecuali oleh kuasa Allah. Kita tidak dapat mengasihi musuh kita. Banyak istri mempunyai masalah untuk mengasihi suami mereka dan banyak suami mengalami kesulitan mengasihi istri mereka. Namun di mana terdapat komitmen, di situ ada anugerah. Anugerah, dalam pengertian ini, berarti kekuatan untuk melakukan sesuatu, yang oleh kekuatan kita sendiri, tidak mungkin dapat kita lakukan. Apabila kita hidup oleh kuasa Allah, kita akan mengalami realitas Allah. 

Kita tahu bahwa Allah itu nyata dalam kehidupan kita. Saya melihat banyak orang Kristen tanpa sukacita, tidak ada kegairahan dalam hidup mereka, karena bagi mereka Allah tidak nyata. Allah adalah kasih, jika kita mau hidup di dalam persatuan dengan Allah, kita harus hidup dalam kasih. 1 Yohanes 4:8, dikatakan:   Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.....Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barang siapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. 

Kesimpulan

Nabi Habakuk adalah seorang nabi yang perlu dicontoh oleh anak-anak Tuhan di zaman sekarang ini, apa sebabnya? Karena dia memiliki karakter yang sentimentil, perhatian terhadap orang lain, empati yang sangat tinggi, terbeban dengan jiwa yang terhilang serta tekun dan sabar.


 

Ketika nabi Habakuk melihat keadaan yang ada disekelilingnya banyak kejahatan terjadi, dia berkata pada Tuhan "Berapa lama lagi, Tuhan aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: Penindasan, tetapi tidak Kau tolong? Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku, perbantahan dan pertikaian terjadi. Itukah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul berbalik.

Dari pernyataan nabi Habakuk ini memperlihatkan bahwa nabi Habakuk sangat perasa dan peka terhadap sekelilingnya, lebih-lebih kepada anak-anak Tuhan. Oleh karena itu dalam ayat tersebut dikatakan nabi berteriak-teriak minta tolong, agar Tuhan menghentikan penindasan yang terjadi pada anak-anak-Nya. Hal ini sangat dimaklumi, karena inilah salah satu karakter seorang nabi, yang penuh dengan kasih. Kalau dia tidak bisa melakukan sesuatu kepada orang lainnya, maka hanya berdoa itulah yang dia lakukan.

Kalau Tuhan mengizinkan untuk memperlihatkan kejahatan demi kejahatan terjadi saat itu, tentunya Tuhan punya alasan atau rencana yang baik terhadap kehidupan rohani Habakuk maupun rakyat Kasdim. Apakah rencana tersebut: Mengingatkan kepada kita bahwa setiap orang pasti punya permasalahan, agar menanggapi permasalahan dengan cara pandang Tuhan, agar kita tetap takut akan Tuhan, agar kita tetap andalkan atau percayakan hidup kita pada Tuhan, dan agar kita mengasihi Tuhan lebih sungguh lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun