Mohon tunggu...
Harry Octavianus Sofian
Harry Octavianus Sofian Mohon Tunggu... Ilmuwan - Arkeolog yang belajar logam kuna, saat ini tercatat sebagai mahasiswa S3 di Nanterre University, Paris - Prancis

The more I learn, the more I learn how little I know – Socrates

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saya Terpaksa... Korupsi

20 September 2010   07:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:06 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_257113" align="alignleft" width="300" caption="Korupsi"][/caption]

Bekerja, adalah jalan hidup manusia untuk bertahan didunia fana ini. Dengan bekerja Saya harus dapat menghidupi anak istri dan saya sendiri. Saat ini saya hidup di dunia dengan gemerlapnya pembangunan, dunia yang saya diami ini bernama Indonesia. Sewaktu saya masih duduk di bangku sekolah, guru sejarah saya mengajarkan bahwa Indonesia pernah dijajah oleh Belanda selama 350 tahun dan Jepang kemudian mengambil alih selama 3,5 tahun sampai akhirnya Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, agar rakyat Indonesia tidak tertindas, maju dan sejahtera.

Saat ini Indonesia genap berusia 65 tahun, jika sudah kakek dan nenek giginya tinggal dua. Sudah kenyang dengan asam garam pengalaman. Indonesia memiliki anak 250 juta jiwa yang harus dihidupi dan disusui dan akan terus bertambah. Namun tidak semua anak-anaknya dapat dihidupi, hukum rimba berlaku di Indonesia, yang banyak uang adalah pemenang. Lihat saja perangai anak-anak Indonesia, DPR merengek-rengek meminta dibuatkan gedung TK baru. Sang Raja sibuk bersolek dengan citra lotion cream agar bopeng-bopeng diwajah tidak nampak lagi karena kasus Century yang menggoyang sang Ratu. Sedangkan galian sumur Lapindo yang mengeluarkan banyak tangisan lumpur belum juga dapat ditutup.

Saat ini yang lagi trendcenter di Indonesia bukan rebutan Sandal Crocs ataupun kerudung KD yang diperebutkan ibu-ibu dipasar. Namun yang masih (dan mungkin akan terus) berlanjut adalah KORUPSI. Korupsi telah menjadi informasi dan sajian wajib bagi media elektronik dan cetak, seakan-akan tanpa berita tentang korupsi, mereka tidak akan laku. Begitu banyakah korupsi yang dilakukan dinegeri Indonesia ini ?

Mungkin antara bangga dan sedih Saya harus mengakui Indonesia menjadi negara paling korup di asia (link). Gila! Indonesia juara. Dengan predikat "memuaskan" seperti itu Indonesia menjadi ladang subur untuk korupsi. Apa yang salah dinegeri ini ? Jika kelakukan orang-orang korup yang saya lihat di televisi dan baca di media cetak yang di potong masa tahanannya  ataupun di beri pengampunan oleh Raja sehingga belum genap menempuh semua hukuman, dapat melenggang bebas membuat Saya iri. Dimana letak keadilan negeri ini ?

Jadi jangan salahkan Saya jika saya "latah" ikut-ikutan korupsi, karena tidak ada jaminan jera yang akan didapat, paling juga hukuman 4 tahun penjara. Bayangkan jika saya harus bekerja mati-matian banting tulang selama 4 tahun dengan kejujuran, yang saya dapat hanya "cukup", padahal saya ingin "lebih". Jika saya korupsi saya akan dapat "lebih" dan hidup enak selama lebih dari 40 tahun. Tahu kan mengapa Saya terpaksa... korupsi.

sumber gambar diambil disini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun