Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menghargai Proses Hidup, Bukan Sekadar Menunggu Hari

12 September 2025   15:45 Diperbarui: 12 September 2025   15:45 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang punya "hari besar" dalam bayangannya. 

Ada yang menunggu saat promosi datang, ada yang menunggu saat bisnisnya sukses, ada juga yang menunggu momen hidup berubah drastis karena satu kesempatan emas. 

Namun pertanyaannya: apakah kita sudah benar-benar menghargai proses hari ini, atau kita hanya sibuk menunggu "hari besar" yang entah kapan datang?

Sejujurnya, menunggu itu lebih mudah daripada bergerak. Menunggu membuat kita bisa bermimpi, berandai-andai, bahkan memelihara harapan. 

Tapi terlalu lama menunggu justru bisa jadi jebakan. 

Kita sering lupa bahwa setiap "hari besar" sejatinya dibangun dari kumpulan hari-hari kecil yang dijalani dengan konsisten.

Apakah promosi datang begitu saja, atau karena kerja keras yang diam-diam kita lakukan setiap hari? 

Apakah bisnis sukses muncul tiba-tiba, atau karena keputusan-keputusan kecil yang terus kita ambil walau hasilnya belum terlihat?

Proses sering kali membosankan. Tidak ada sorak-sorai. Tidak ada tepuk tangan. Tidak ada panggung megah. 

Hanya ada kita, meja kerja, dan tugas-tugas yang harus dibereskan. Namun justru di situlah semangat diuji.

Coba bayangkan kalau seorang penulis hanya menunggu "buku best seller"-nya lahir, tanpa mau duduk menulis satu halaman pun setiap hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun