Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

PDKT Ala Zaman Digital: Scroll-Scroll Dulu, Baru Say Hello

25 Juli 2025   18:15 Diperbarui: 25 Juli 2025   18:15 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari kita bikin daftar gaya PDKT era digital:

1. Like 5 Foto Lama, Tapi Nggak Follow

Strategi ini seperti mengetuk pintu diam-diam, berharap dia membuka dan bilang, "Eh, siapa nih?"

2. Balas Story Pakai Meme Lucu

Supaya kesannya kasual. Padahal sudah deg-degan nunggu balasan.

3. Pura-pura Tanya Hal Sepele

"Eh, kamu kemarin beli kopinya di mana?" Padahal niatnya ngajak ngobrol panjang.

4. Nge-quote Tweet Filosofis

Lalu nunggu dia reply. Kalau dia bales, artinya dia peka (atau sedang gabut juga).

5. Komen Lucu di Kontennya, Tapi Jangan Tiap Hari

Biar nggak dicap creepy. PDKT modern itu harus lowkey, tapi konsisten.

Apakah semua itu berhasil? Tergantung. Kalau dia juga "online looking for attention", mungkin kamu menang. Tapi kalau dia cuma aktif saat perlu tanya tugas kantor atau promosi dagangan, ya... mungkin kamu hanya penumpang lewat di kolom notifikasinya.

PDKT Modern = High Risk, Low Clarity

Dulu, PDKT jelas: ajak nonton, ngobrol, antar pulang. Sekarang? Kita bisa chat tiap hari, tahu makanan favorit dan drama hidupnya, tapi tetap saja dia bilang: "Aku nyaman sama kamu. Tapi sebagai teman, ya."

Sakit, ya. Tapi begitulah dunia cinta digital: terlalu banyak ruang untuk ambigu.

Bahkan kadang kita tidak tahu apakah kita sedang dalam PDKT, atau sedang bantu dia pulih dari PDKT yang gagal.

Saatnya PDKT yang Waras

PDKT yang waras bukan berarti kuno. Tapi justru menyeimbangkan kedekatan digital dengan kejujuran emosional. Cukup sudah jadi korban PHP via DM. Mari kita kembalikan prinsip bahwa kejelasan itu seksi.

1. Berani Jujur Sejak Awal

Nggak usah malu menyatakan ketertarikan. Bukan berarti gila status, tapi menghargai perasaan sendiri.

2. Jangan Terlalu Lama Scroll Tanpa Aksi

PDKT bukan Netflix: jangan cuma preview, tapi nggak pernah play.

3. Perhatikan Tindakan, Bukan Hanya Chat

Seringkali, sinyal digital bisa menipu. Kalau dia bilang "pengen ketemu" tapi nggak pernah ngajak ketemu... ya, kamu bukan prioritas.

4. Tetapkan Batasan dan Ekspektasi

Jangan sampai kamu tersesat di friendzone karena terlalu takut memulai percakapan jujur.

Refleksi dari Sebuah Scroll

PDKT era digital memberi peluang sekaligus jebakan. Kita bisa mengenal seseorang dari jauh, tapi juga bisa salah tafsir tanpa satu pun tatap muka. Kita merasa dekat, tapi ternyata hanya satu dari sekian banyak notifikasi di layarnya.

Tapi di balik semua itu, mungkin yang paling perlu kita latih bukan cara chat yang lucu atau stalking yang halus, tapi keberanian untuk menyampaikan perasaan dengan tulus. Dunia boleh berubah, teknologi boleh canggih, tapi cinta tetap butuh komunikasi yang jujur---bukan cuma emoji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun