Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika HRD Bukan Polisi, dan Kandidat Bukan Tersangka

14 Juli 2025   12:46 Diperbarui: 14 Juli 2025   12:46 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
HRD dan kandidat, bukan interogator dan tersangka. (Ilustrasi: Gambar ini dihasilkan dengan bantuan AI). Senin, (14/7/2025)

"Kenapa suasana wawancara kadang lebih tegang dari sidang perceraian? Apakah rekrutmen harus selalu terasa seperti interogasi?"

--- Penulis Penuh Tanya

Dalam ruang seleksi kerja, sering kali wawancara lebih terasa seperti ruang interogasi. HRD duduk seperti hakim; kandidat duduk seperti tersangka. Salah jawab dikit, langsung gugur. Kurang percaya diri, dinilai nggak kompeten. Bahkan ada yang ditolak karena "aura-nya belum cocok". Serius, sejak kapan HRD pakai ilmu indigo?

Padahal ini bukan pengadilan. Ini seharusnya proses temu bakat, bukan uji nyali.

Siapa Tuan Rumah, Siapa Tamu?

Dalam kultur timur, siapa yang mengundang, maka dia yang menjamu. Maka dalam proses rekrutmen, HRD sejatinya adalah tuan rumah. Kandidat adalah tamu. Tapi sering kali suasananya terasa sebaliknya: penuh tekanan, tanpa sambutan, minim senyum.

HRD idaman tahu pentingnya menyambut dengan ramah, menjelaskan posisi dengan jernih, serta menciptakan ruang nyaman untuk berdialog dua arah.

Sebaliknya, kandidat pun mesti datang dengan etika, kesiapan, dan apresiasi terhadap waktu yang diberikan.

Rekrutmen = Jalan Dua Arah

Rekrutmen bukan uji kelayakan sepihak. Kandidat juga sedang menilai. Apakah perusahaan ini sehat? Budayanya cocok? Sistem kerjanya manusiawi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun