Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Puncak Haji Dimulai, Menag Pastikan Seluruh Jemaah Indonesia Dapat Wukuf di Arafah

4 Juni 2025   23:26 Diperbarui: 4 Juni 2025   23:26 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wukuf di Arafah adalah puncak dari ibadah haji yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. 

Pada saat itu, seluruh jemaah berhenti di Arafah sejak tergelincirnya matahari (masuk waktu Zuhur) hingga terbenamnya matahari. 

Di tempat itu, jemaah melaksanakan salat, berdzikir, berdoa, dan merenung dalam suasana penuh kekhusyukan.

Dalam hadis riwayat Tirmidzi dan Abu Daud, Rasulullah SAW bersabda, "Al-hajju Arafah" yang berarti "Haji itu adalah wukuf di Arafah." Tanpa wukuf, maka ibadah haji seseorang tidak sah.

Mengingat pentingnya rukun ini, pemerintah Indonesia menempatkan perhatian ekstra pada proses pemberangkatan ke Arafah, termasuk memperhatikan kondisi fisik dan kesehatan jemaah lanjut usia serta yang berkebutuhan khusus. 

Disiapkan pula ambulans, kursi roda, dan pendamping medis untuk memastikan jemaah rentan tetap bisa wukuf walaupun dalam kondisi tidak sepenuhnya fit.

Dalam wawancaranya, Menag Nasaruddin Umar juga menekankan bahwa sistem layanan terpadu yang diterapkan oleh PPIH tahun ini lebih responsif terhadap kebutuhan jemaah. 

Setiap kloter dibekali dengan dokter, tenaga kesehatan, dan pendamping ibadah yang akan mendampingi jemaah sepanjang perjalanan dan selama berada di Arafah.

"Kita sudah menyiapkan tenda-tenda yang dilengkapi kipas pendingin, air minum, makanan, serta ruang istirahat untuk jemaah yang sakit. Ada juga layanan fast response jika ada jemaah yang mengalami keluhan kesehatan di tengah wukuf," jelas Menag.

Menurut data Kementerian Kesehatan Haji, ada lebih dari 1.500 tenaga medis Indonesia yang dikerahkan ke Arafah, termasuk dokter spesialis, perawat, dan tenaga logistik farmasi. Mereka disebar di beberapa pos layanan medis utama dan pos keliling.

Cuaca panas ekstrem di Arab Saudi yang mencapai lebih dari 45 derajat Celsius menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan wukuf tahun ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun