Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Dosen Harus Turun ke Jalan: Ironi Beasiswa BPI Luar Negeri Pathway 2024

27 Mei 2025   09:12 Diperbarui: 27 Mei 2025   09:12 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah dosen penerima BPI Luar Negeri Pathway 2024 Tahap 2 berunjuk rasa di Gedung  Kemdiktisaintek pada Senin (26/5/2025) siang. via KOMPAS.com 

Hari Senin itu tak seperti biasanya di pelataran Gedung Kementerian Pendidikan Tinggi Sains Teknologi (Kemdiktisaintek). 

Puluhan dosen dari berbagai penjuru tanah air berdiri berbaris rapi, bukan di ruang kelas atau laboratorium, melainkan di jalanan ibu kota. Mereka adalah para penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Luar Negeri Pathway 2024 Tahap 2 yang seharusnya bersiap menempuh studi doktoral ke luar negeri. Namun, kenyataan berkata lain: hingga kini, belum ada kejelasan soal keberangkatan dan pencairan dana.

Unjuk rasa yang digelar ini bukan sekadar letupan emosional. Ia adalah ekspresi dari frustrasi kolektif, hasil dari berbulan-bulan komunikasi yang tidak kunjung menemukan kepastian.

Latar Belakang Aksi

Beasiswa BPI Pathway merupakan program unggulan pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor pendidikan tinggi. Jalur ini dikhususkan bagi dosen dan calon dosen untuk menempuh pendidikan S3 di universitas terbaik dunia. Seleksi yang ketat dan melelahkan telah mereka lalui. Namun, ketika dinyatakan lolos, yang datang bukanlah tiket keberangkatan---melainkan ketidakpastian administratif.

Banyak penerima telah mengantongi Letter of Acceptance (LoA) dari universitas tujuan, mulai dari Inggris, Belanda, Jepang, hingga Australia. Namun, tanpa pencairan dana awal dan kejelasan waktu keberangkatan, surat penerimaan itu seolah hanya menjadi simbol penghargaan yang tidak bisa ditebus.

Tuntutan yang Disuarakan

Dalam aksi damai yang berlangsung sejak pagi, para dosen membacakan pernyataan sikap yang berisi lima tuntutan utama:

1. Kepastian jadwal keberangkatan, agar bisa mengikuti perkuliahan sesuai kalender akademik.

2. Pencairan dana awal untuk pengurusan visa, pendaftaran ulang, dan biaya logistik keberangkatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun