3. BBNI: Potensi Turnaround dan Ekspektasi Investor terhadap Transformasi Digital
Saham Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatat kenaikan sebesar 0,89%, ditutup pada level 4.510. Pergerakan grafik saham BBNI relatif datar namun menunjukkan peningkatan di akhir sesi, yang mengindikasikan akumulasi bertahap oleh investor besar.
BBNI dalam beberapa bulan terakhir gencar mengimplementasikan transformasi digital melalui BNI Digital Services dan kemitraan strategis dengan sejumlah startup teknologi keuangan. Ini menjadi nilai tambah bagi investor yang mencari saham perbankan dengan potensi pertumbuhan tinggi.
Lebih jauh, performa BBNI di pasar kredit komersial dan UKM mulai menguat, terutama setelah pemerintah memperluas program Kredit Usaha Rakyat (KUR) digital yang terintegrasi dengan layanan BUMN. Dalam konteks ini, BBNI berada dalam posisi strategis untuk mengambil ceruk pasar yang selama ini didominasi pemain lain.
Valuasi saham yang relatif murah dibandingkan BBCA dan BBRI juga menjadi daya tarik tersendiri. Para analis memproyeksikan bahwa rasio Price to Book Value (PBV) BBNI yang masih di bawah 1,3x menjadi katalis untuk pertumbuhan harga yang lebih agresif dalam jangka menengah.
4. BBRI: Konsistensi Laba dan Dominasi Kredit Mikro
Saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengalami penguatan sebesar 1,16%, menutup perdagangan pada level 4.350. Grafik pergerakan harga memperlihatkan kestabilan dengan sedikit koreksi menjelang penutupan, namun tetap positif secara keseluruhan.
BRI terus menunjukkan keunggulannya dalam sektor mikro dan ultra mikro. Sejak merger holding UMi (Ultra Mikro) bersama Pegadaian dan PNM, BRI semakin dominan dalam penyaluran kredit berbasis komunitas dan UMKM. Pendekatan inklusi keuangan ini tidak hanya berdampak pada aspek sosial, tetapi juga mengokohkan posisi BRI sebagai bank dengan basis nasabah terbesar di Indonesia.
Di tengah tantangan global, strategi BRI yang mengedepankan teknologi seperti BRImo dan BRISpot turut memperluas basis layanan tanpa memperbesar beban operasional secara signifikan. Laba bersih yang tumbuh double digit pada kuartal pertama 2025 memperkuat kepercayaan investor bahwa BBRI tetap menjadi pilihan utama untuk investasi jangka panjang.
Tren Kolektif dan Arah Pasar
Kenaikan keempat saham ini secara serentak menandakan sinyal kolektif kepercayaan investor terhadap sektor riil dan finansial Indonesia. Meski pasar global masih diliputi ketidakpastian akibat ketegangan geopolitik dan ketatnya kebijakan moneter AS, pasar domestik menunjukkan resiliensi.